Calon Independen Tak Cederai Demokrasi

Reporter

Editor

Selasa, 14 Februari 2012 05:29 WIB

TEMPO/Bismo Agung

TEMPO.CO , Jakarta:- Peneliti Center for Electoral Forum (Cetro), Refly Harun, mengatakan calon gubernur dan wakil gubernur, baik dari jalur independen maupun partai politik, mempunyai kesamaan hak sebagai warga negara di mata hukum.



Para kandidat, baik dari jalur partai politik maupun non-partai, mempunyai kesempatan yang sama untuk maju dalam pemilihan bupati, wali kota, dan gubernur. "Calon independen juga berhak dicalonkan untuk menjadi pemimpin," kata Refly, Senin 13 Februari 2012.



Menurut Refly, jika ada pihak yang berpendapat bahwa calon gubernur independen berpotensi mencederai sistem demokrasi, pemikiran itu dinilai sesat. Sebelumnya, Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Selamat Nurdin mengatakan banyaknya bakal calon Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2016 yang maju lewat jalur non-partai alias independen berpotensi mencederai sistem demokrasi. Alasannya, kata dia, Indonesia belum mempunyai sistem demokrasi yang matang. "Itu (lewat jalur non-partai) bisa mencederai sistem demokrasi," katanya, Ahad lalu.

Pandangan ini dilatarbelakangi bahwa, bila bakal calon independen memenangi pilkada, kata Selamat, kesulitan yang akan muncul adalah tidak adanya dukungan dari legislatif. "Calon terpilih harus bisa berkomunikasi dengan anggota Dewan," kata Selamat, yang juga menjabat Ketua Pemenangan Pemilu PKS DKI Jakarta.

Menurut Refly, calon independen tidak akan anti-partai politik. Sebab, jika nanti yang memenangi pemilihan adalah calon independen, pengurus partai diyakini akan mendekati calon terpilih untuk menjadi pengurus partai.

Refly menjelaskan tiga tipe calon independen. Pertama, calon yang sama sekali tidak berpartai. Tipe ini banyak ditemukan di Amerika Serikat. Kedua, calon yang pada awalnya tidak ikut dalam partai tapi akhirnya menggandeng partai sebagai strategi pemenangan. Dan ketiga, calon yang berasal dari partai politik, tapi partai tempatnya bernaung tidak berkualifikasi untuk mengajukan calon.

Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta kemarin menyerahkan tanda terima penghitungan jumlah dukungan kepada pasangan Faisal Basri dan Biem Benyamin serta Hendardji Soepandji dan Ahmad Riza Patria. Pasangan Faisal-Biem mendulang dukungan 455.097 penduduk dari enam wilayah DKI.



Sedangkan pasangan Hendardji-Ahmad Riza memperoleh dukungan 597.798 penduduk. Dukungan terhadap kedua bakal calon ini melebihi syarat minimal 407.345 penduduk. Ketua KPU Jakarta Juri Ardiantoro mengatakan perhitungan jumlah dukungan terhadap pasangan Prayitno Ramelan dan Teddy Suratmadji diselesaikan kemarin. Berkas-berkas dukungan ini akan diverifikasi oleh penyelenggara pemilu selama 14 hari.

MARIA YUNIAR | AMANDRA MUSTIKA MEGARANI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya