TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Iman Supriatman, 20 tahun, warga Jalan jelumpang, Gang Warben, Serpong, Tangerang Selatan, mengalami nasib tragis. Gara-gara tersengat listrik, pria ini mengalami cacat seumur hidup. Kedua kakinya melepuh. Daging di kedua tangannya dari jari hingga lengan terkelupas tinggal tulang belulang. Badannya lunglai tak kuasa menopang tubuhnya.
Akibat luka parah yang dideritanya, Iman mengalami sekarat sejak tiga bulan terakhir. Ia hanya terbaring lemah di rumah orang tuanya karena tidak mampu berobat ke rumah sakit. ”Saya hanya bisa pasrah,” katanya lirih saat ditemui di kediamannya, Ahad 26 Februari 2012.
Iman menuturkan peristiwa yang menyebabkan tubuhnya seperti tengkorak hidup itu. Awalnya, ia bekerja di proyek pembangunan sebuah pusat kesehatan masyarakat pada 16 Desember 2011.
Saat itu Iman dan teman-temannya tengah memasang range baja bangunan Puskesmas tersebut. Pria muda ini tidak sadar bahwa range baja yang ia pegang terhubung dengan aliran listrik yang berdaya setrum tinggi. ”Saya tak sadar kalau ternyata range baja di tangan saya bersentuhan dengan kabel listrik bertegangan tinggi. Hingga, seketika saya langsung kesetrum," katanya.
Tingginya daya listrik yang menyetrum Iman saat itu membuat tubuhnya bergetar dan mengeluarkan asap. Kedua tangannya terbakar melepuh hingga daging yang membalut jari hingga lengannya terkelupas sampai tulang belulang. Daging di bagian dada dan bahunya ikut mengelupas. Jika dilihat kondisinya saat ini, Iman harus rela kehilangan bagian jari dan telapak tangannya. Pergelangan tangan hingga bahu tinggal tulang belulang.
Saat sengatan listrik terjadi, beberapa rekan kerjanya yang mengetahui kejadian itu sempat berupaya menolong. Namun besarnya daya listrik di tubuh Iman mengakibatkan teman-temannya ikut terpental.
Iman sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Serang. Tapi karena kondisi sangat parah ia dirujuk ke Rumah Sakit Mayapada di Cikokol, Kota Tangerang. ”Pihak RS Mayapada menyarankan agar kedua tangan saya diamputasi. Sedangkan biayanya mencapai Rp 150 juta. Saya pasrah karena orang tua saya tidak punya uang sebesar itu," katanya lagi.
Engkos, ayah Iman, mengatakan pasrah dengan kondisi yang dialami anaknya tersebut. Terlebih sampai saat ini pihak perusahaan tempat Iman bekerja saat kejadian berlangsung hanya memberikan bantuan Rp 2 juta ditambah bantuan dari mandor proyek sebesar Rp 5 juta.
"Santunan dari perusahaan dan mandor proyek sudah habis untuk biaya berobat Iman selama tiga bulan ini. Dan, sejak memberikan santunan itu pihak perusahaan tidak pernah lagi datang membesuk Iman," kata Engkos.
JONIANSYAH
Berita terkait
Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi
24 hari lalu
Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall
Baca Selengkapnya4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?
34 hari lalu
Begini syarat dan ketentuan jika korban kecelakaan dapat ditanggung BPJS.
Baca SelengkapnyaInilah 4 Jenis Kecelakaan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
4 Maret 2024
Tidak semua jenis kecelakaan masuk dalam cakupan perlindungan BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaPentingnya Kerjasama Perusahaan dan Rumah Sakit untuk Keselamatan Kerja
3 Maret 2024
PERDOKI mengingatkan pentingnya kolaborasi perusahaan dengan penyedia layanan kesehatan dalam menangani persoalan kesehatan dan keselamatan kerja.
Baca SelengkapnyaGangguan Pabrik Chandra Asri, Polusi Pembakaran Gas Selimuti Langit Cilegon
20 Januari 2024
PT Chandra Asri Pacifik Tbk mengalami gangguan alat yang menimbulkan pembakaran gas di cerobong.
Baca SelengkapnyaPerbaiki Saluran Air Limbah di Meikarta: 2 Pekerja Mati Lemas, 1 Semaput
11 Januari 2024
Dua pekerja tewas saat memperbaiki saluran pengolahan air limbah di area Distrik 1 Meikarta, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
Baca Selengkapnya7 Fakta Smelter Nikel di Indonesia
3 Januari 2024
Pada 24 Desember 2023, smelter nikel milik PT ITSS meledak dan menewaskan 13 orang. Berikut fakta-fakta smelter nikel di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua Kebakaran Tungku Smelter dalam Sepekan di Morowali, Kronologi Kejadian di PT ITSS dan PT GNI
31 Desember 2023
Dalam sepekan, dua insiden kecelakaan kerja terjadi di smelter di Morowali pada 24 dan 28 Desember 2023. Smelter terbakar dan membawa korban jiwa.
Baca SelengkapnyaLedakan Tungku Smelter di Morowali Tewaskan Belasan Pekerja, Luhut: Siapapun yang Melanggar akan Dihadapkan pada Hukum
29 Desember 2023
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal insiden meledaknya tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang beroperasi di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah
Baca SelengkapnyaDisnakertrans Turunkan Tim Investigasi di Lokasi Ledakan Tungku Smelter Morowali, Berfokus pada 3 Aspek
26 Desember 2023
Disnakertrans Sulteng telah menurunkan tim untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan kerja ledakan tungku smelter di kawasan industri PT IMIP.
Baca Selengkapnya