KRL Mania Mengadu ke Ombudsman

Reporter

Editor

Jumat, 9 Maret 2012 18:23 WIB

Ratusan penumpang kereta listrik tujuan Bogor-Jakarta bergelantungan dan duduk di atas gerbong kereta saat melintas di kawasan Kalibata, Jakarta (12/13). Sistem Lub Line belum efektif memberikan kenyamanan pengguna kereta api. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat pengguna kereta yang tergabung dalam KRL Mania mengeluhkan rendahnya pelayanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT KAI Commuter Jakarta (KCJ). “Banyak yang perlu dibenahi,” kata juru bicara KRL Mania, Agam Fatchurrochman, menyampaikan keluhannya kepada Ombudsman Republik Indonesia, Jumat, 9 Maret 2012.

Menurut Agam, PT KAI maupun PT KCJ memang memperhatikan masalah-masalah teknis dalam kegiatan operasional. Namun perusahaan kurang mempedulikan perbaikan pelayanan penumpang.

Pelayanan yang dianggap kurang, antara lain pelayanan kesehatan untuk penumpang yang sakit dan fasilitas penyandang cacat. Di samping itu, informasi mengenai KRL dianggap masih kurang jelas. Agam berharap, PT KAI memiliki standar pelayanan minimal (SPM) untuk meningkatkan pelayanan.

Juru bicara PT KAI Daerah Operasional I Wilayah Jabodetabek, Mateta Rizalulhaq, mengatakan pelayanan PT KAI memang belum mencapai tataran ideal. Namun manajemen terus berusaha melayani masyarakat sebaik-baiknya. Saat ini, misalnya, layanan kereta api telah dilengkapi peralatan untuk sarana informasi.

Peran PT KAI dalam menyusun rencana penyelenggaraan prasarana dan sarana perkeretaapian diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2011. Perpres tersebut mengatur penugasan kepada PT KAI untuk menyelenggarakan prasarana dan sarana kereta api Bandar Udara Soekarno-Hatta dan jalur lingkar Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi.

Berdasarkan Perpres tersebut, penugasan penyelenggaraan prasarana perkeretaapian meliputi pembangunan, pengoperasian, perawatan, serta pengusahaan prasarana tersebut. Begitu pula halnya untuk sarana perkeretaapian.

“Tapi, ya semua terkait dengan anggaran,” kata Mateta. Sebelumnya, juru bicara KRL Mania, Agam Fatchurrochman, mengaku pihaknya mengajukan rekomendasi kepada Ombudsman terkait standar pelayanan minimal (SPM) layanan kereta api. Agam memandang baik rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT KAI Commuter Jakarta untuk mengangkut 1,2 juta penumpang di tahun 2019. Tapi dirinya menilai masih banyak yang harus dibenahi oleh PT KAI.

Menurut Agam, PT KAI maupun PT KCJ selama ini memang memperhatikan perihal teknis dalam kegiatan operasional. Hal-hal teknis tersebut, dikatakan Agam, mencakup penambahan kereta, daya listrik, stasiun, hingga slot perjalanan. Namun Agam mengatakan PT KAI dan PT KCJ kurang mempedulikan perbaikan pelayanan untuk penumpang.

MARIA YUNIAR



Berita terkait

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

4 hari lalu

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat jumlah barang yang diangkut sepanjang triwulan pertama 2024 sebanyak 15.758.465 ton.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

5 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

7 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

9 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

9 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

10 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

11 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

11 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

11 hari lalu

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

Mereka berencana menjual baut bantalan rel kereta api itu kepada penadah barang bekas.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

11 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya