TEMPO.CO, Tangerang - Anak angkat Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Raka Widyarma, 20 tahun, dipastikan tidak terlibat peredaran narkotik jaringan internasional.
"Tidak ada keterlibatan jaringan narkotik, namun kami tetap proses sebagaimana mestinya," kata Kepala Polres Bandara Soekarno-Hatta, Komisaris Besar Reynhard Silitonga, Senin, 12 Maret 2012, di kantor Bea Cukai.
Reynhard mengatakan Raka dan kawan perempuannya, Karina Andetia, 19 tahun, diancam dengan UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotik. "Sesuai Pasal 112 Undang-Undang Narkotik, ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara," kata Reynhard.
Reynhard mengatakan Raka dan Karina adalah pengguna narkoba, bukan pengedar. Namun apakah keduanya sebelumnya ada ketergantungan dan pernah direhabilitasi, Reynhard mengaku belum tahu.
Sejauh ini kondisi Raka dan Karina sehat dan tetap mendekam di sel tahanan Polres Bandara. Mereka mendapat jatah makan dua kali sehari dan diperlakukan sama dengan tahanan lain.
Sebelumnya, anggota Cyber Crime Polda Metro Jaya menelusuri pemesanan narkoba melalui fasilitas WhatsApp, seperti yang dilakukan Raka.
Dalam keterangannya, Kepala Bea Cukai Soekarno-Hatta Oza Olavia mengatakan barang yang diterima Irwan, yang belakangan diketahui adalah Raka, di Bintaro, ternyata muasalnya sama dengan yang diterima empat tersangka lain.
Tim Customs Tactical Unit Bea Cukai Soekarno-Hatta dan tim Satuan Narkoba Polres Bandara lalu mengembangkan paket kiriman 300 tablet happy five senilai Rp 45 juta yang dikirim Tan dari Malaysia itu ke alamat Cipete, Jakarta Selatan.
Petugas juga menelusuri paket ekstasi sebanyak 16 butir. Paket ini awalnya menggunakan nama fiktif, Ahmad Suria, di Manado, Sulawesi Utara. "Namun barang diterima Muhamad Reza Zuman, 27 tahun. Polisi menangkap dia di Manado," kata Oza.
Selain paket itu, Tan ternyata juga mengirim kepada Donny Setyawan ke Cipete Selatan, 300 butir happy five, dan Diana di Karawaci, 20 butir ekstasi.
"Diana masih buron. Mungkin dia sudah tahu kalau paketnya dicegah petugas," kata Gatot Sugeng Wibowo, Kepala Seksi Penindakan dan Penyelidikan Bea Cukai Soekarno-Hatta.
Dalam pengembangan, petugas menangkap Dony Setyawan, Putra Simanjuntak, dan disk jokey Arine. Ketiganya kini ditahan bersama Raka dan Karina di sel Polres Bandara.
AYU CIPTA
Berita Terkait
Rano Karno Ajukan Penangguhan Penahanan untuk Raka
Begini Cerita Ekstasi itu Sampai ke Tangan Anak Rano
Paket 'Kiriman' Narkoba Ternyata Modus Lama
Tangkap Anak Rano, Polisi Menyamar Jadi Kurir
Anak Rano Karno Pesan Narkoba Lewat Whatsapp
Pesan Ekstasi, Anak Rano Gunakan Nama Palsu
Anak Rano Karno Terancam 20 Tahun Penjara
Polisi Buru Sindikat Malaysia Bermodus Online
Berita terkait
Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba
1 jam lalu
Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaPolri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023
3 jam lalu
Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaAncaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba
5 jam lalu
Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024
1 hari lalu
Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap
2 hari lalu
Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.
Baca SelengkapnyaPolisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan
3 hari lalu
Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.
Baca SelengkapnyaRio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali
3 hari lalu
Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.
Baca SelengkapnyaKurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta
4 hari lalu
GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto
4 hari lalu
Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.
Baca Selengkapnya59 Tahun Mandra: Seniman Topeng yang Tembus Layar Lebar dan Sinetron
5 hari lalu
Sebelum menjadi bintang sinetron, Mandra adalah seorang seniman tradisional. Kemampuan aktingnya diasah dalam seni topeng Betawi.
Baca Selengkapnya