TEMPO.CO, Palembang - Pasangan bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Golkar, PPP, dan PDS: Alex Noerdin dan Nono Sampono, akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta pada Minggu, 18 Maret 2012. Pendaftaran mereka hanya diikuti pengurus partai pengusung dan para simpatisan.
"Minggu kami akan mendaftar secara sederhana saja, mungkin hanya diikuti oleh pengusung. Enggak usah yang besar-besar acaranya," kata Alex Noerdin, Kamis, 15 Maret 2012.
Menurut Alex, saat ini timnya tengah mempersiapkan segala sesuatu terkait persyaratan administrasi agar dapat diterima tim verifikasi bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Alex menjawab pertanyaan wartawan terkait keseriusan Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Selatan itu untuk maju di DKI Jakarta. Menurut Alex, tiga parpol utama tetap solid mendukung pencalonannya sebagai Gubernur DKI bersama Nono Sampono. "Itu soal PPP sudah selesai, semuanya sudah solid mendukung kami."
Alex juga mempertegas bahwa dia dapat mengalahkan calon incumbent Fauzi Bowo dan calon lainnya, meski banyak pihak mencibir kenekatannya itu. Alasannya, dia memiliki banyak program yang sangat dinantikan warga Jakarta, seperti mengatasi banjir dan kemacetan. "Tim kami didukung oleh anak muda yang kreatif dari beragam lapisan masyarakat," kata Alex.
Riduan Tumenggung, staf Alex Noerdin bidang media massa, mengatakan saat ini timnya sudah bergerak hingga ke pelosok DKI Jakarta untuk memperkenalkan sosok Alex dan Nono pada calon pemilih di tingkat akar rumput. "Kita sudah bergerak hingga ke akar rumput," ujarnya.
Tim sukses yang dibentuk pasangan Alex-Nono, menurut Riduan, tidak hanya berlatar belakang politikus, tetapi juga dari beragam profesi seperti akademisi, tokoh masyarakat, dan pekerja sektor informal. "Kami rangkul semuanya."
Menyangkut masih banyak pihak yang menyangsikan kemampuannya dalam merebut kursi sebagai Gubernur DKI Jakarta, Alex berkata, "Dulu saja banyak yang tak percaya ketika kami berhasil kalahkan gubernur incumbent, apalagi sekarang, pasti banyak yang bilang kalau sulit untuk kalahkan incumbent."
