TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Kampanye Air dan Pangan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) M Islah mengatakan upaya monopoli air yang kerap dilakukan oleh perusahaan asing di Indonesia dapat menyulitkan akses masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan air bersih.
Oleh karena itu, kata dia, berkaitan dengan Hari Air Sedunia, 22 Maret, Walhi mendesak pemerintah untuk menolak segala bentuk upaya monopoli oleh korporasi dalam pengelolaan air. “Monopoli juga berpotensi merusak lingkungan,” kata Islah saat dihubungi, Kamis 22 Maret 2012.
Sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan organisasi masyarakat sipil yang peduli kedaulatan air, pangan, dan energi menggelar unjuk rasa menolak privatisasi dan komersialisasi air di depan kantor Kedutaaan Besar Prancis di Jalan MH Thamrin Jakarta, Kamis siang, 22 Maret 2012. Walhi, salah satu elemen yang berunjuk rasa, mendesak pemerintah agar menolak beragam intervensi negara dan perusahaan asing dalam pengelolaan air di Indonesia.
Indikasi intervensi ini, kata Islah, terlihat dari desakan pemerintah Prancis kepada pemerintah Indonesia dalam mengelola kebutuhan air di Jakarta. “Ada surat dari Pemerintah Prancis yang menginginkan perpanjangan kontrak PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) di Jakarta,” ucap Islah.
Selain itu, pemerintah juga didesak agar tidak menjadikan air sebagai lahan bisnis dan komoditas yang diperdagangkan. Munculnya komersialisasi air, kata Islah, karena pemerintah tidak mampu mengelola lingkungan, terutama kelestarian sungai. “Banyak sungai yang tercemar di Indonesia. Akibatnya perusahaan air minum membutuhkan biaya besar untuk mengelola air kotor menjadi layak minum,” kata Islah.
Ketika biaya operasional mahal, katanya, masyarakat pun harus merogoh saku lebih dalam lagi untuk bisa menikmati air bersih. “Seharusnya hal itu tidak perlu terjadi jika pemerintah mampu memulihkan sungai-sungai yang tercemar,” ujarnya.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
Daftar 5 Kandungan Mineral dalam Air Mineral yang Bermanfaat untuk Tubuh
25 Oktober 2023
Air mineral mengandung sejumlah jenis mineral yang berguna untuk menunjang kesehatan.
Baca SelengkapnyaPemalsuan Air Mineral 2Tang Terungkap, Begini Modusnya
28 September 2018
Pemalsuan itu sudah berjalan dua bulan dengan memanfaatkan botol galon kosong yang memiliki merek 2Tang.
Baca SelengkapnyaPegawai Pemerintah Bekasi Dipaksa Berhenti Produksi Sampah Plastik
26 September 2018
Pemerintah Kota Bekasi melarang air mineral dalam kemasan gelas maupun botol plastik dalam setiap rapat untuk memangkas sampah anorganik.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Air Mineral Ini Akan Tambah Produksi Air Kemasan
13 Desember 2016
Perusahaan barang-barang konsumsi ADES berencana untuk menambah kapasitas air minum dalam kemasan untuk meningkatkan penjualan.
Baca SelengkapnyaPalsukan Aqua Galon, Ini Modal RAS Agar Untung Besar
8 Juni 2016
Untuk menjalankan aksinya, RAS menggunakan air sumur yang sudah difilter.
Waspadai Air Mineral Mengandung Bakteri Berbahaya
27 Juni 2015
Warga Kota Ternate, Maluku Utara diminta mewaspadai air mineral dalam kemasan galon yang mengandung bakteri.
Baca Selengkapnya40 Persen Air Isi Ulang Tak Layak Konsumsi
25 Juli 2013
Saat ini ada sekitar 3 ribu depo isi ulang air minum yang beroperasi di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.
Baca SelengkapnyaKota Ini Melarang Penjualan Botol Air Mineral
3 Januari 2013
Warga Kota Concord diimbau agar meminum air keran yang aman dikonsumsi manusia.
Baca SelengkapnyaAir Laut Dalam, Sumber Air Minum Kaya Nutrisi
10 Oktober 2011
Sumber baru air minum untuk atasi krisis air
Baca SelengkapnyaAir Kemasan Galon Langka di Jakarta
1 September 2011
Saat Lebaran, pembelian air minum kemasan galon menurun seiring dengan banyaknya warga Jakarta yang mudik.
Baca Selengkapnya