TEMPO.CO, Jakarta -Dengan bersemangat ia ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya di bawah sorot terik matahari. Dia juga ikut berteriak lantang, “Tolak kenaikan (harga) BBM!”
Hutagaol, sopir Mikrolet M01 Kampung Melayu-Senen, tergabung diantara aksi unjuk rasa Ikatan Persaudaraan Sopir Seluruh Indonesia (IPSINDO) di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Ini adalah satu diantara kelompok-kelompok yang turun ke jalan menentang rencana kenaikan harga BBM, Selasa 27 Maret 2012 siang tadi.
Hutagaol, ayah dari tiga orang anak, mengaku ngeri membayangkan kehidupannya nanti bila harga BBM benar naik. Target setoran selama ini yang sebesar Rp 60 ribu per hari pun sulit dipenuhinya. “Kalau nanti BBM jadi naik, bagaimana?” kata dia.
Tapi, beberapa kilometer dari lokasi unjuk rasa Hutagaol dan kawan-kawannya itu, tepatnya di Jalan Inspeksi Kalimalang, Basri terus mengendarai mikroletnya mencari penumpang. Siang itu kabin belakang kendaraannya kosong melompong.
“'Sewa'-nya sedikit, mungkin pada malas keluar rumah,” kata Basri kepada Tempo yang duduk di sisinya.
Pria berkulit hitam ini mengaku tak tahu menahu aksi unjuk rasa rekan-rekannya sesama sopir menentang kenaikan harga BBM. Bukannya dia setuju dengan rencana kenaikan harga itu, tapi dia tidak yakin lagi suara protes dari jalanan bakal didengar.
“Dulu waktu minta (bekas presiden) Soeharto turun kelihatan masih kompak, sekarang sudah gak ada yang mau dengar,” katanya. Lagian, dia menambahkan, “Kalau ikut demo, setorannya bagaimana?”
Jadilah Basri siang tadi terus menyusuri jalanan mencari sewa yang entah seperti hilang ditelan panas terik matahari. “Kami harap, pemerintah dapat memperhatikan nasib kami,” kata Hutagaol di tengah peluhnya seusai aksi.
SUBKHAN
Berita terkait
Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup
48 hari lalu
Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaKuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari
11 Januari 2024
Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.
Baca SelengkapnyaBEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia
10 Desember 2023
BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.
Baca Selengkapnya50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati
7 September 2023
Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan
17 Januari 2023
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras
30 Desember 2022
Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.
Baca SelengkapnyaDemo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM
6 Desember 2022
Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM
Baca SelengkapnyaDaftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi
2 Desember 2022
Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.
Baca SelengkapnyaMulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta
1 Desember 2022
Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.
Baca SelengkapnyaSurvei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen
29 November 2022
Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.
Baca Selengkapnya