Kapolda Pastikan Teroris Aniaya Polisi di Bekasi  

Reporter

Editor

Jumat, 30 Maret 2012 22:15 WIB

Inspektor Jenderal Polisi Untung S Rajab, Kepala Polda (Kapolda) Metro Jaya. TEMPO/ Jacky Rachmansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Untung S. Rajab, memastikan kalau dua orang yang tewas dalam baku tembak dengan polisi di Pondok Aren, Tangerang Selatan, adalah teroris. Tapi belum pasti keduanya termasuk dalam jaringan yang mana.

“Itu masih disidik,” kata Untung saat ditemui di kompleks gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jumat 30 Maret 2012 malam.

Sebelumnya Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan bahwa penyergapan di Pondok Aren pagi tadi terkait kasus penganiayaan dua anggota polisi di Bekasi. Penyergapan dilakukan tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Bekasi.

Informasi keberadaan dua tersangka itu didapat setelah polisi menangkap tersangka lainnya, TK, di Cianjur. “Dari dia kami menduga bahwa yang kami curigai sebagai tersangka adalah yang melukai Briptu Eka dan Briptu Jaka," kata Rikwanto.

Penggerebekan dilakukan sejak pukul 3 hingga 7. "Disana terjadi perlawanan. ada baku tembak,” kata RIkwanto. “Ketika kami akhirnya masuk, ada dua orang berinisial E dan D tewas di lokasi."

Polisi lalu mendapati senjata api jenis revolver, empat kaleng alumunium foil yang diduga untuk merakit bom, dokumen cara merampok bank, dokumen tenik perang kota, dan dokumen perang jihad. Selain itu dikumpulkan pula barang bukti berupa lima handphone dan lima pisau.

Seluruhnya, kata Rikwanto, “Akan kami gunakan untuk mengembangkan kasus dan menemukan tiga pelaku lain.”

Sebelumnya, Brigadir Jaka Setiawan dan Brigadir Erry Sasongko dianiaya sekelompok orang di Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, pada Ahad dini hari lalu. Keduanya sempat ditembak, namun meleset. Tapi keduanya tak bisa menghindari pengeroyokan. Mereka dibacok, dikejar, dan ditabrak menggunakan sepeda motor.

Semua berawal ketika Jaka dan Erry sedang berpatroli dan mendapati sekelompok orang itu berlaku mencurigakan dekat kompleks pertokoan. Mereka mendekati tapi lalu diserang balik.

AYU PRIMA SANDI | ANANDA BADUDU | GADI MAKITAN

Berita terkait

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

7 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

10 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

21 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

23 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

23 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

23 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

3 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya