TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyelidiki ledakan yang terjadi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) 34-12205 di Jalan Kemandoran I RT 01 RW 03, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis, 26 April 2012.
Juru bicara PT Pertamina Mochammad Harun mengatakan saat meledak SPBU tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses renovasi. "Kami akan lihat apakah pengelasan itu sudah sesuai dengan prosedur dan standar keselamatan atau belum," kata dia saat dihubungi, Jumat 27 April 2012.
Investigasi ini, kata Harun, untuk mengetahui apakah pemilik SPBU, dalam kasus ini pihak swasta yang bermitra dengan Pertamina, telah memenuhi standar yang ditetapkan. Bila ternyata ada yang tidak sesuai dengan prosedur, PT Pertamina akan menjatuhkan sanksi kepada perusahaan pemilik SPBU tersebut. Sanksinya macam-macam. Jika perusahaan terbukti mengabaikan standar keselamatan, misalnya, PT Pertamina bisa mencabut izin operasional SPBU mereka. "Itu semua ada di kontrak. Kami akan lihat nanti apa ada dan seberapa besar unsur kelalaiannya," katanya.
Namun Harun enggan menyebutkan identitas perusahaan rekanannya itu. Harun mengatakan timnya juga berkoordinasi dengan tim penyidik kepolisian. Kendati saling membantu, penyelidikan mereka sesuai dengan porsi masing-masing. "Penyelidikan kami sebatas prosedural, masalah hukumnya tetap di tangan polisi," ujarnya.
Ledakan di tangki Pertamax SPBU 34-12205 Kebayoran Lama ini telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Saimin, tukang las asal RT 15 RW 08 Palmerah Barat, Palmerah, Jakarta Barat, tewas dengan luka bakar parah. Rekannya, Deden Hermawan, harus dilarikan ke Rumah Sakit Mintohardjo untuk menjalani perawatan.
PINGIT ARIA
Berita terkait
SPBU Vivo Diresmikan, Ini Daftar Harga BBM yang Dijual
26 Oktober 2017
SPBU Vivo menjual bahan bakar minyak dengan harga di bawah Premium.
Baca SelengkapnyaJual BBM Lebih Murah dari Pertamina, Vivo Yakin Tidak Bakal Rugi
26 Oktober 2017
Vivo menjual bahan bakar minyak beroktan 89 lebih murah dibandingkan Premium yang beroktan 88.
Baca SelengkapnyaAlasan Resmikan SPBU Vivo, Menteri Jonan: Karena Harganya Miring
26 Oktober 2017
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo hari ini, Kamis, 26 Oktober 2017.
Baca SelengkapnyaSPBU Vivo Jual RON 88, BPH Migas: Nanti Harus Lelang Dulu
25 Oktober 2017
Apabila Vivo masih hendak menjual produk RON 88, nantinya perusahaan BBM asal Eropa itu perlu mendaftar lelang di BPH Migas
Baca SelengkapnyaTahun Ini, SPBU Vivo Akan Membangun SPBU Baru di Jabodetabek
24 Oktober 2017
PT Vivo Energy Indonesia berencana menambah jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo pada 2017.
Baca SelengkapnyaSelain Jawa, SPBU Vivo Berencana Ekspansi Ke Bali
24 Oktober 2017
PT Vivo Energy Indonesia pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo berencana mengembangkan bisnisnya hingga luar Jawa.
Baca SelengkapnyaSPBU Vivo Tawarkan Harga BBM yang Sama dengan Pertamina
23 Oktober 2017
PT Vivo Energy Indonesia akan melakukan tes operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo miliknya Rabu depan
Baca SelengkapnyaGanti Nama Perusahaan, SPBU Vivo Akhirnya Dapat Izin Operasi
23 Oktober 2017
PT Vivo Energy Indonesia akan melakukan tes operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) miliknya pada pekan ini.
Baca SelengkapnyaGandeng Visa, Pertamina Terapkan Pembayaran Non Tunai di SPBU
10 Oktober 2017
Sistem pembayaran non tunai di SPBU Pertamina di seluruh Indonesia dengan menggunakan kartu Visa.
Baca SelengkapnyaBPH Migas Ancam Pemilik SPBU Curang Dipenjara
5 Oktober 2017
BPH Migas menggelar operasi patuh di sejumlah SPBU di lima titik selama Oktober 2017.
Baca Selengkapnya