TEMPO.CO, Jakarta - Pemerkosaan dan pembunuhan Izzun Nahdliyah, mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Ciputat, diduga didahulu oleh pemerasan dalam jangka waktu tertentu. Menurut orang dekatnya, Izzun sering kehabisan uang. Padahal sumber keuangannya tidak hanya satu sumber. Izzun biasa mendapat kiriman setiap awal bulan sebesar Rp 1,25 juta.
Dari buku rekening tabungan korban terlihat bahwa sehari setelah transaksi pemasukan, uang lantas habis tiba-tiba. "Kami perhatikan tidak ada yang baru dari Izzun, baju baru pun tidak, tapi uangnya cepat sekali habis," kata orang dekat Izzun, Kaka (nama samaran), kepada Tempo, Kamis, 26 April 2012.
Menurut Kaka, mahasiswi semester akhir ini sempat diduga terlibat jaringan Negara Islam Indonesia (NII) karena uang sakunya selalu habis dan pengeluarannya yang sangat besar. Dia sempat menolak ketika pada awal 2011 diminta meninggalkan Jakarta. "Sudah banyak teman katanya," ucap Kaka.
Menurut orang dekat korban ini, biasanya sebelum mendapat kiriman uang saku selanjutnya korban diwajibkan membuat laporan keuangan bulan sebelumnya. "Mengherankan ketika bulan kemarin laporannya sama sekali tidak ada kesalahan. Perfect. Bahkan ada kolom pengeluaran tiga bulan sebelumnya," tutur Kaka.
Padahal, kata dia, biasanya ketika membuat laporan dalam format Microsoft Excel, tak jarang Izzun melakukan kesalahan. Ia menduga laporan itu dibuatkan oleh orang lain dan pelaku diduga sudah membajak akun surat elektronik milik Izzun dengan tujuan agar laporan sempurna dan uang bulan berikunya segera ditransfer.
Selain uang cepat habis, ia tahu Izzun sempat berniat mencari kerja untuk menambah pemasukan. Korban sempat ditawari bekerja sebagai tenaga pemasaran di sebuah supermakert di Jakarta.
Dugaan Kaka tentang pemerasan terhadap Izzun menguat ketika di salah satu status di akun Facebook milik Izzun dia mengatakan ingin lepas dari cengkeraman seseorang tapi sulit. "Mereka (pelaku) itu kan preman. Kerjanya mengamen. Izzun yang lugu ini kemudian dengan mudah diperas," kata dia.
Sebelumnya, warga Ciangir, Legok, dikagetkan dengan penemuan mayat perempuan berkerudung tanpa identitas pada 7 April 2012. Awalnya polisi sempat kesulitan mengungkap identitas korban. Tapi, 10 hari kemudian identitas korban terungkap ketika keluarga dan teman kuliahnya mengambil jasadnya di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Tangerang. Dia adalah Izzun Nahdliyah, mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Ciputat.
Polisi telah menangkap lima tersangka dari enam pelaku pemerkosa dan pembunuh Izzun, Selasa 24 April 2012. Polisi masih memburu pelaku utama bernama Muhammad Sholeh alias Oleng.
AYU PRIMA SANDI
Berita terkait
Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi
3 hari lalu
Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung
4 hari lalu
Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi
Baca SelengkapnyaPenemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan
4 hari lalu
Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo
5 hari lalu
Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari
5 hari lalu
Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.
Baca SelengkapnyaTante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu
5 hari lalu
Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.
Baca SelengkapnyaSeorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun
6 hari lalu
Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.
Baca SelengkapnyaTemuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan
6 hari lalu
Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.
Baca SelengkapnyaPembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin
6 hari lalu
Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.
Baca SelengkapnyaMotif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih
6 hari lalu
Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.
Baca Selengkapnya