TEMPO.CO, Jakarta - Penampilannya jauh berbeda dengan saat ia ditangkap di Indramayu, Jawa Barat, 4 Maret lalu. Kala itu, ia terlihat lusuh dan kuyu. Irene Sophia Tupessy, 45 tahun, saat ditemui Tempo di tahanannya di Polres Jakarta Pusat, beberapa pekan lalu, terlihat segar. Alisnya bercelak, wajahnya berlapis bedak, dan rambutnya pun berponi.
Irene menghadapi tuduhan berat. Ibu enam anak ini, menurut polisi, memimpin puluhan pria yang menyerbu sekelompok orang di rumah duka Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada 23 Februari lalu. Ia diajak Edward Hunok Tupessy alias Edo, kakaknya. Kepada polisi, Irene menyatakan dia membantu Edo. Penyerbuan itu mengakibatkan dua musuh mereka tewas.
Media menggambarkan Irene bak tokoh utama film Kill Bill yang diperankan Uma Thurman, perempuan jagoan yang selalu membantai musuhnya dengan pedang. Sejumlah saksi menyebutkan, saat “pertempuran” di RSPAD Gatot Subroto, Irene mengacung-acungkan parang yang sebelumnya diselipkan di balik bajunya.
Irene tumbuh dan besar di Kampung Ambon. Ia bungsu dari enam bersaudara. Saat diwawancarai, Irene didampingi Heriyanto, 38 tahun, suami keduanya. “Jangan hubung-hubungkan kasus ini dengan aktivitas di kampung itu,” katanya kepada wartawan Tempo, Mustafa Silalahi, yang mewawancarainya.
Benarkah Anda yang memimpin penyerangan di RSPAD Gatot Subroto itu?
Bukan.
Tapi Anda berada di sana saat peristiwa itu?
Iya, karena Edo (kakaknya) yang minta.
Di berbagai media, Anda disebut sebagai perempuan berpedang yang menyerang membabi-buta. Benar?
Itu berlebihan. Tidak ada itu!
Kami mendapat informasi bahwa kakak Anda tertua, Teddy Tupessy, dulu pemimpin Kampung Ambon. Benar?
Jangan kait-kaitkan dia. Dia sudah meninggal.
Anda dan kakak Anda dikenal sebagai pengedar narkoba? Benar?
(Irene menggelengkan kepalanya dengan cepat.)
Benar Anda punya lapak narkoba di Kampung Ambon?
(Irene menggeleng.)
Heriyanto: Itu sebenarnya rumah kontrakan, dan kami tidak tahu digunakan sebagai apa. Irene dan saya disebut sebagai bandar narkoba. Apa iya seorang bandar bisa menunggak SPP anaknya sampai dua bulan? Kalau dulu, kami memang punya lapak.
Baca wawancara Irene selengkapnya di majalah Tempo pekan ini.
Berita terkait:
BNN: Kampung Ambon Tak Bisa Ditangani Parsial
Kapolda: Pecat Polisi Narkoba di Kampung Ambon
Alasan Narkoba di Kampung Ambon Sulit Diberantas
Kapolda: Kampung Ambon Tidak Kebal Hukum
Berita terkait
Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat
2 jam lalu
Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini
1 hari lalu
Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu
2 hari lalu
Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?
Baca SelengkapnyaPolres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen
2 hari lalu
Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.
Baca SelengkapnyaSelebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya
2 hari lalu
Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.
Baca SelengkapnyaRapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu
2 hari lalu
Baru terungkap, rapper Korea Selatan berusia 30 tahun yang menyerahkan diri ke kantor polisi pada Januari lalu adalah Sik-K.
Baca SelengkapnyaPolisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar
3 hari lalu
Polisi mengatakan Rio Reifan baru keluar dari lapas setelah menjalani hukuman 3 tahun penjara pada Februari 2024.
Baca SelengkapnyaDesak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi
3 hari lalu
Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.
Baca SelengkapnyaRio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf
3 hari lalu
Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah Rio Reifan berupa narkoba jenis sabu, ekstasi dan obat keras.
Baca SelengkapnyaRio Reifan 5 Kali Ditangkap karena Narkoba, Begini Rekam Jejak Kasusnya
3 hari lalu
Rio Reifan ditangkap untuk kelima kalinya pada Jumat, 26 April 2024. Polisi mengamankan barang bukti berupa sabu, ekstasi, dan obat keras.
Baca Selengkapnya