TEMPO.CO , Jakarta: Kepolisian RI tak akan memberikan izin konser penyanyi asal Amerika Serikat, Lady Gaga. Kepolisian menolak izin berdasarkan sejumlah rekomendasi kepada Polri dan langkah pencegahaan bentrok massa. “Konser Lady Gaga, berdasarkan rekomendasi, kami tidak akan memberikan izinnya,” kata Juru Bicara Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution saat dihubungi, Kamis, 17 Mei 2012.
Saud memaparkan, beberapa rekomendasi kepada Kepolisian antara lain surat Majelis Ulama Intelektual Muda ke Presiden. Surat berisi penolakan konser pada 3 Juni 2012 itu. Konser Lady Gaga, menurut mereka bertentangan dengan moral bangsa. Sekretaris Negara, menurut Saud, meneruskan surat ini ke Polda Metro Jaya untuk memperhatikan rekomendasi tersebut.
Rekomendasi kedua berdasarkan aksi unjuk rasa beberapa elemen massa di Jakarta. Maraknya penolakan menjadi gambaran adanya kelompok penolak dan potensi bentrok bila konser tetap dilaksanakan.
Rekomendasi ketiga datang dari Majelis Ulama Indonesia. Majelis berpendapat penyanyi lagu berjudul ‘Bad Romance’ ini dalam konser-konsernya selalu mengumbar aurat. MUI mengeluarkan fatwa haram serta melarang umat muslim menontonnya.
Kepolisian RI, menurut Saud, mendapat rekomendasi dari para Pimpinan Adat yang mengirimkan surat ke Markas Besar RI. Surat berisi penolakan konser Lady Gaga karena dinilai bertentangan dengan sosial dan budaya masyarakat.
Kepolisian pun menolak member izin kepada panitia penyelengara, Big Daddy. Alasan kepolisian, mencegah bentrok fisik yang berpotensi jatuh korban. “Tidak ada tekanan dari kelompok tertentu kepada Polri, kami juga tidak takut dengan kelompok-kelompok tersebut, keputusan ini lebih sebagai tindakan preventif,” kata Saud.
Ia menyatakan, penolakan izin konser ini kesalahan dari penyelenggara. Penolakan sudah sejak awal promosi bulan April 2012. Akan tetapi tidak mendapat tanggapan positif dari penyelenggara. “Harusnya mereka melakukan pendekatan dan penjelasan sejak awal kepada kelompok kontra, kalau sekarang sudah telat,” kata Saud.
Polda Metro Jaya sudah bertemu Big Daddy untuk membicarakan penolakan izin konser artis asal Amerika Serikat ini. “Kami sudah jelaskan penolakan lebih terkait penghindaran terhadap bentrok massa,” kata dia.
