TEMPO.CO, Jakarta-Empat pelaku penipuan bermodus jasa pengiriman barang diringkus polisi. "Mereka mengaku sebagai perusahaan yang biasa mengurus impor barang dari Bandara Soekarno-Hatta," kata Kepala Sub-Direktorat Umum Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Helmy Santika, pada Sabtu 2 Juni 2012.
Kasus ini bermula ketika seorang warga bernama Christian melaporkan dugaan penipuan yang dia alami ke polisi. April lalu korban memesan sebuah barang dari Jerman, berupa lampu seharga sekitar Rp 30 juta. "Tiba-tiba korban mendapat telepon dari perusahaan kargo yang mengatakan ada masalah dalam pengiriman barang," kata Helmy.
Kepada Christian, perusahaan fiktif yang menyebut dengan nama PT JAS (Jakarta Angkasa Service) itu meminta ditransfer uang sekitar Rp 23 juta dengan alasan biaya penyelesaian administrasi. Korban pun percaya dengan tipu muslihat tersebut.
Ternyata beberapa hari kemudian barang yang dipesan Christian pun tiba. Tidak ada masalah dalam pengiriman. Korban pun sadar bahwa dia menjadi korban penipuan.
"Setelah kami lakukan penyelidikan, rupanya ada korban lain yang tertipu," Helmy mengatakan. Korban lain benama Damayanti, tertipu dengan modus yang sama. Ia memesan suku cadang kendaraan dari luar negeri.
Polisi menangkap para pelaku di sebuah rumah pada Rabu dini hari, 30 Mei 2012. Rumah itu terletak di Jalan Batu Ampar V, Condet, Jakarta Timur. Keempatnya berinisial HMD, IJ, SLM, dan FHM.
Helmy mengatakan kemungkinan besar masih ada sejumlah korban lainnya. "Kami duga juga ada keterlibatan pihak Bea Cukai," ujarnya. Sebab harus dipastikan dari mana para pelaku mengetahui informasi mengenai adanya transaksi dan pengiriman barang dari luar negeri.
Sejumlah barang bukti berhasil diamankan. Barang-barang tersebut adalah dua unit komputer, satu unit modem Indosat, satu buku tabungan Bank BRI atas nama Zhalan Mirio, tiga telepon genggam merek Nokia dan satu bermerek Samsung, satu mesin faksimile, dua buah stempel, dan beberapa lembar dokumen surat penawaran atas nama PT JAS.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita terkait
Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina
4 hari lalu
Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.
Baca SelengkapnyaCerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta
4 hari lalu
Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.
Baca SelengkapnyaOJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru
5 hari lalu
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ungkap sejumlah modus penipuan baru.
Baca SelengkapnyaTerkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini
7 hari lalu
Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN
9 hari lalu
Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaKasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi
10 hari lalu
Kasus penipuan deposito BTN bukan kali pertama. Ombudsman mengungkap kasus serupa sudah terjadi dua kali di dua tahun terakhir
Baca SelengkapnyaIni Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M
10 hari lalu
Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.
Baca SelengkapnyaBTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai
10 hari lalu
BTN berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan tidak akan melindungipegawai yang melakukan penipuan dan penggelapan dana
Baca SelengkapnyaPuluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar
10 hari lalu
Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.
Baca SelengkapnyaWarga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar
10 hari lalu
Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.
Baca Selengkapnya