120 Unit Mesin Pengolah Sampah Bekasi Mangkrak

Reporter

Editor

Kamis, 21 Juni 2012 03:04 WIB

Alat berat mengeruk sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, kota Bekasi, Jawa Barat. TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, Bekasi--Sekitar 120 unit mesin pengolah sampah di Kota Bekasi menjadi kompos atau pupuk organik mangkrak. Mesin tersebut sedianya untuk mengurangi volume sampah sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, tetapi tak bernilai manfaat karena Pemerintah Daerah tak mengalokasikan dana pembelian bahan bakar mesin.

Pemerhati Lingkungan Kota Bekasi Dudy Setiabudhi mengatakan, biaya operasional setiap unit mesin bervariasi antara Rp 135 ribu- Rp 6 juta per bulan. Biaya tersebut untuk pembelian bahan bakar, upah tenaga kerja, plastik pengepak, dan mikroba. "Tak satupun mesin tersebut berdaya guna," kata Dudy kepada Tempo, Rabu 20 Juni 2012.

Dudy yang juga mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi menjelaskan, beberapa bagian mesin rusah sehingga harus diganti. Seperti mesin pencacah yang usianya sudah tua harus diganti pisaunya, dan ada bak komposter yang rusak. "Tetapi pada dasarnya semua bisa dioperasikan," katanya.

Hasil evaluasi terhadap pengelola mesin kompos juga ditemukan fakta bahwa pengelola tak memahami teknik pengomposan dan standar mutu kompos mengakibatkan hasil kompos yang diproduksi kurang baik, dan tidak memiliki konsumen jelas.

Masalah lain adalah, kurangnya komitmen pemerintah daerah memantau dan melakukan evaluasi secara berkala terhadap pengoperasian mesin kompos, dan pengelola ogah memproduksi kompos karena tak ada imbalan dari pemerintah daerah.

Menurut Dudy, hasil evaluasi tersebut diperoleh setelah memberikan pertanyaan tertulis kepada seluruh pengelola mesin kompos. Mesin tersebut tersebar di seluruh Kelurahan, Kecamatan, dan kantor-kantor dinas.

Dari pantauan Tempo, mesin kompos hanya menjadi pajangan di bagian depan Kantor Wali Kota Bekasi. Begitupula mesin pembuat kompos di TPA Sumur Batu yang merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum, tak beroperasi.

Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi berjanji mendata dan mengoperasikan kembali mesin kompos yang sudah disebar ke hampir semua wilayah. Rahmat beralasan mesin-mesin tersebut tak beroperasi karena tak ada anggaran belanja solar. "DPRD tak mengalokasikan," kata dia.

HAMLUDDIN

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya