Tuntut Transparansi Biaya, BEM UI Geruduk Rektorat

Reporter

Editor

Rabu, 4 Juli 2012 15:07 WIB

Gedung Rektorat Universitas Indonesia. TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Depok - Sekitar 300 mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Universitas Indonesia menggeruduk gedung Rektorat UI Depok, Rabu 4 Juli 2012, mulai pukul 11.00 WIB. Mereka menolak kenaikan biaya kuliah profesi di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UI. Mereka datang dari semua fakultas yang langsung dipimpin BEM fakultas masing-masing.

"Kami menuntut transparasi semua biaya kuliah di UI," kata Ketua BEM UI, Faldo Maldini, saat menggelar unjuk rasa di depan Rektorat UI Depok, Rabu, 3 Juli 2012.

Menurut Faldo, Surat Keputusan Rektor UI pada Februari 2012 menetapkan biaya masuk Fakultas Kedokteran Gigi naik dari Rp 10 juta pada 2011 menjadi Rp 15 juta pada 2012. Mahasiswa menuntut transparansi student unit cost (SUC) yang menjadi dasar kenaikan biaya tersebut. "Mereka bilang biaya itu untuk penambahan fasilitas yang mahal, tapi tidak ada yang berubah layanannya," katanya.

Menanggapi tuntutan para mahasiswa ini, Direktur Kemahasiswaan UI Kamarudin mengapresiasi unjuk rasa mahasiswa yang berjalan damai. Ia meminta para mahasiswa bersabar dan menyampaikan aspirasinya dengan santun. "Semua (masalah) masih bisa dikomunikasikan. Sebaiknya melakukan pertemuan dengan cara audensi supaya pembicaraannya bagus," katanya.

Menurut Faldo, pihaknya sudah tidak ingin bermanja-manja lagi dengan pihak Rektorat. Sebab, tuntutan mereka selama ini selalu digubris setengah hati. "Kami hanya ingin menemui Rektor UI Gumilar R Sumantri dan Wakil Rektor II Bagian Keuangan," katanya.

Menurut dia, kedua pejabat itu bertanggung jawab atas kenaikan biaya masuk Fakultas Kedokteran Gigi dan transparansi anggaran. Sedangkan mahasiswa terjebak dalam sistem yang harus mereka tempuh. "Mau tidak mau mahasiswa FKG harus mengambil kuliah profesi," katanya.

Pada pukul 14.00 WIB, para pengunjuk rasa akan menduduki paksa gedung Rektorat. Mereka akan membentangkan spanduk besar dari lantai 8 Rektorat. "Semua ruangan akan kami duduki," katanya.

Mereka akan terus menggelar unjuk rasa sampai tuntutannya dipenuhi. Paling tidak, menurut Faldo, Rektor dan Wakil Rektor II UI harus menemui mereka hari ini. "Aksi ini akan tetap berlanjut besok dan juga lusa," kata Faldo.

Informasi yang didapat Tempo, Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri sedang tidak ada di kantornya. Gumilar sedang menandatangani hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2012 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta.

Saat ini ratusan pengunjuk rasa masih berembuk dan siap-siap naik ke gedung Rektorat. Puluhan satuan pengaman (satpam) UI juga tengah siap mengantisipasi aksi anarkis mahasiswa. "Kalau perwakilan kami biarkan, tapi kalau semuanya kami akan tahan," kata salah satu satuan pengamanan (satpam), Budi Susanto.

ILHAM TIRTA

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

4 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

5 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

6 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

14 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

20 hari lalu

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

33 hari lalu

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,

Baca Selengkapnya

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

33 hari lalu

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus

Baca Selengkapnya

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

34 hari lalu

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.

Baca Selengkapnya

Korban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara

37 hari lalu

Korban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara

Direktur Beranda Perempuan Indonesia, Zubaedah, menyakini masih ada banyak penyintas dugaan TPPO bermodus mahasiswa magang di Jerman.

Baca Selengkapnya

Peran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas

40 hari lalu

Peran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas

Bareskrim mengungkap kasus TPPO atau perdagangan orang berkedok magang ke Jerman yang melibatkan 33 universitas dan diikuti ribuan mahasiswa.

Baca Selengkapnya