TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Jakarta Selatan memeriksa lima orang siswa SMA Don Bosco, Pondok Indah, Jakarta Selatan yang diduga terlibat kekerasan atau bullying. Pemeriksaan ini dilakukan di kantor Polres Jakarta Selatan mulai Selasa, 31 Juli 2012 pukul 16.00 WIB.
"Dari sembilan siswa yang dipanggil, baru lima yang memenuhi panggilan penyidik," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Hermawan saat dihubungi, Selasa, 31 Juli 2012. Kedatangan kelima pelajar ini didampingi orang tua masing-masing.
Selama pemeriksaan, semua orang tua siswa turut mendampingi. Pemeriksaan kali ini, tambah Hermawan, masih dalam rangka mencari keterangan. "Status mereka masih saksi," ujarnya.
Hermawan menambahkan, dalam tahap pemeriksaan awal, penyidik belum menetapkan siapa yang akan menjadi tersangka.
Lebih lanjut, Hermawan mengatakan kalau aktor utama dari aksi kekerasan ini dilakoni oleh seorang siswa SMA Don Bosco yang sudah berstatus drop out atau dikeluarkan. Namun untuk memastikan peran masing-masing pelaku, penyidik akan melakukan gelar perkara terlebih dahulu.
Seperti diberitakan, empat pelajar SMA Don Bosco mengaku mengalami kekerasan oleh kakak kelas mereka. Dari keterangan korban, mereka mengalami ancaman, pemukulan, dan sundutan rokok. Aksi ini terjadi di luar lingkungan sekolah.
Tidak terima dengan perlakuan seperti itu, para korban pun lantas melapor ke Polres Jakarta Selatan. Pasal yang dikenakan kepada para pelaku bullying adalah pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.
ADITYA BUDIMAN
Berita terpopuler lainnya:
Calon Wali Kota Terbaik Dunia, Jokowi Banjir Dukungan
Jenderal Polisi Bintang Dua jadi Tersangka?
Gubernur Akpol Jadi Tersangka, Kapolri-KPK Rapat Khusus
Simsalabim Simulator SIM I
Simsalabim Simulator SIM III
Jadi Tersangka, Gubernur Akpol Djoko Foto-foto
Penyidik KPK Tersandera di Kantor Korlantas Polri
Simsalabim Simulator SIM II
Berita terkait
Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi
9 September 2013
Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.
Baca SelengkapnyaKuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi
7 September 2013
Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.
Baca SelengkapnyaKemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS
7 September 2013
Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.
Baca SelengkapnyaKuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang
6 September 2013
Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.
Baca SelengkapnyaKuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah
6 September 2013
Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.
Baca SelengkapnyaKPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik
6 September 2013
Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.
Baca SelengkapnyaKuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing
6 September 2013
AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.
Baca SelengkapnyaKuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program
5 September 2013
Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.
Baca SelengkapnyaUkur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan
5 September 2013
SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'
Baca SelengkapnyaData Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes
4 September 2013
Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.
Baca Selengkapnya