TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekolah Santo Lukas Penginjil di Sunter, Jakarta Utara, Matrona Bariatun, menyangkal pernah melarang muridnya sekolah karena alasan tunggakan orang tua. “Tidak ada itu,” kata Atun, sapaan Matrona, kepada Tempo yang menemuinya di kantornya, Kamis, 2 Agustus 2012.
Menurut Atun, banyak murid-muridnya yang menunggak dan tetap diperbolehkan mengikuti kegiatan belajar seperti biasa. Bahkan, kata Atun, ada anak yang menunggak selama setahun.
Perempuan berkacamata itu juga mengatakan, ketika ada anak yang belum bisa membayar uang sekolah, pihak sekolah akan memanggil orang tua. Peringatan akan diberikan kepada orang tua itu. “Kami akan mengingatkan kewajiban orang tua,” kata Atun.
Ia justru menduga Rachel, 7 tahun, dan Oswald, 11 tahun, kakak beradik yang mengaku sempat dilarang sekolah, yang tidak datang ke sekolah. Alasannya, orang tua keduanya takut karena belum membayar sejumlah tunggakan uang sekolah. "Bukan karena pihak sekolah yang melarang anak itu bersekolah," kata Atun.
Pelaksana Harian Staf Bidang Pendidikan Sekolah Santo Lukas Penginjil, Handoko, mengatakan permasalahan uang sekolah bisa diselesaikan dengan berdialog. “Kami bukan lembaga yang kejam kok,” katanya.
Sebelumnya Esther Teunce Rano, ibu dari Rachel dan Oswald mengungkap adanya larangan sekolah yang diterima dua buah hatinya itu. Dia mengakui masih mencicil sejumlah uang sekolah dan kegiatan kedua anaknya itu.
Namun Esther berharap kedua anaknya bisa tetap sekolah. Rachel saat ini duduk di kelas satu, sedang Oswald di kelas enam.
MITRA TARIGAN
Berita terkait
Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi
9 September 2013
Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.
Baca SelengkapnyaKuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi
7 September 2013
Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.
Baca SelengkapnyaKemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS
7 September 2013
Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.
Baca SelengkapnyaKuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang
6 September 2013
Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.
Baca SelengkapnyaKuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah
6 September 2013
Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.
Baca SelengkapnyaKPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik
6 September 2013
Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.
Baca SelengkapnyaKuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing
6 September 2013
AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.
Baca SelengkapnyaKuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program
5 September 2013
Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.
Baca SelengkapnyaUkur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan
5 September 2013
SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'
Baca SelengkapnyaData Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes
4 September 2013
Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.
Baca Selengkapnya