Bandul 3 Ton Tak mampu Tenggelamkan Bangkai Paus

Reporter

Editor

Jumat, 3 Agustus 2012 20:00 WIB

Ikan Paus yang sudah mati yang terdampar di pantai muara gembong pekan lalu, di Pulau Kotok, kepulauan seribu, Jakarta, (31/01). Paus yang yang sudah mati beberapa pekan lalu akan di tenggelamkan guna untuk penelitian setelah menjadi kerangka. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Bangkai paus sperma yang ditemukan di Muara Gembong, Bekasi, tak kunjung tenggelam meski sudah dipasangi bandul seberat 3 ton. Padahal bangkai itu sudah dilepas di perairan Kepulauan Seribu sejak empat hari lalu. "Kemarin sempat hanyut, tapi sampai sekarang belum tenggelam juga," kata Kepala Suku Dinas Kelautan dan Pertanian Kepulauan Seribu Liliek Litasari, Jumat, 3 Agustus 2012.

Menurut Liliek, paus itu sempat terseret arus ke arah barat perairan Pulau Kotok. Akibatnya, petugas yang juga dibantu oleh penyelam dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN) harus menyeretnya kembali ke tempat semula. "Kemungkinan masih ada gelembung renang dalam tubuhnya, jadi sulit tenggelam," ujarnya.

Liliek menyatakan bangkai paus berwarna hitam itu harus ditenggelamkan. Sebab, jika tidak, bisa mencemari perairan di sekitarnya. Saat ini pun, menurut dia, telah keluar cairan serupa minyak berbau busuk dari bangkai itu. Di kedalaman yang tepat, bangkai paus tidak akan mencemari lingkungan sebab akan terurai dan dimangsa biota lain. Apalagi lokasi penenggelaman sengaja dipilih yang jauh dari permukiman. "Jadi relatif aman," katanya.

Selain untuk meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan, opsi penenggelaman dipilih agar bangkai paus dapat diteliti untuk keperluan edukasi. Bahkan, sebelum ditenggelamkan, para peneliti dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah mengambil sampel dari mamalia laut terbesar itu.

Sebelumnya, temuan bayi paus sperma itu sempat membuat geger warga Karawang pada Jumat lalu. Waktu itu, hewan tersebut berhasil selamat setelah ditarik ke laut lepas oleh para sukarelawan dan petugas gabungan dari TNI dan Polri. Sayangnya, bayi paus yang diperkirakan berasal dari perairan dalam di Australia itu kembali terdampar dan akhirnya mati di Pantai Muara Gembong, Bekasi, Ahad lalu.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.

Baca Selengkapnya

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.

Baca Selengkapnya

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.

Baca Selengkapnya

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.

Baca Selengkapnya

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Baca Selengkapnya