Pungli Marak, Pemda Tangerang Selatan Diadukan  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Senin, 3 September 2012 11:11 WIB

Warga mengurus KTP di kantor Kelurahan Johar Baru, Jakarta. TEMPO/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) dan Ikatan Pemuda Keranggan (IPK) melaporkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang Selatan ke Komisi Ombudsman. Instansi tersebut dituding sering melakukan pungutan liar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Kami yakin, sekecil apa pun, unsur pimpinan mengetahui praktek pungutan liar ini. Namun mereka membiarkan atau bahkan juga mendapat setoran. Karena itu, kami laporkan untuk mengetahui sejauh mana keterlibatannya," ujar Wakil Koordinator TRUTH, Suhendar, kepada Tempo, Senin, 3 September 2012.

Menurut Suhendar, sebelumnya, pihaknya sudah melaporkan kasus tersebut kepada wali kota, DPRD Tangerang Selatan, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat sebulan lalu. "Tapi belum ada tindak lanjutnya," ujarnya.

TRUTH telah banyak menerima laporan dari masyarakat terkait maraknya pungli dalam layanan pembuatan administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tangerang Selatan. Suhendar mencontohkan, salah satu modus pungutan liar di instansi tersebut adalah biaya surat keterangan pindah/kepindahan penduduk ber-KTP (kartu tanda penduduk) Kota Tangerang Selatan menuju Kota Tangerang sebesar Rp 25 ribu.

Padahal, tarif tersebut sama sekali tidak tercantum dalam biaya administrasi di depan ruang pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tangerang Selatan maupun loket pengajuan berkas.

"Biaya Rp 25 ribu tersebut harus dibayarkan warga ketika mengambil surat keterangan pindah/kepindahan penduduk yang telah diajukan di salah satu loket pelayanan (loket Pindah Pergi) dan dilayani oleh petugas pelaksana pelayanan publik tanpa identitas nama," kata Suhendar.

Warga terpaksa membayar karena petugas memaksa meminta biaya Rp 25 ribu sebagai syarat meminta surat pindah.

Untuk itu, kata Suhendar, berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008, Ombudsman meminta agar laporan tersebut diperiksa dan diinvestigasi adanya dugaan mala-administrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

Secara terpisah, Kepala Bidang Kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tangerang Selatan, Yusuf, mengakui bahwa praktek pungutan liar itu memang ada di instansinya. "Itu dilakukan oleh oknum saja," ujarnya kepada Tempo.

Menurut Yusuf, praktek pungutan liar tersebut terjadi pada bulan Maret lalu, dilakukan oleh oknum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat. "Petugasnya sudah kami tegur, " katanya. Yusuf membantah bahwa saat ini praktek pungli masih terjadi di instansi tersebut.

Mengenai instansinya yang dilaporkan ke Ombudsman, Yusuf mengatakan siap memberikan klarifikasi.

JONIANSYAH

Berita Terpopuler:

Jokowi: Ada Instruksi Agar Yang di Sana Itu menang

Wanita Ini Bercumbu dengan Pangeran Harry di Vegas

83 Persen Melawan 17 Persen,Jokowi Yakin Menang

Bandung, Kantong Syiah Terbesar di Indonesia

Megawati: Jadi Manusia Mbok Punya Moral dan Etika

Kang Jalal pun Diancam Mati

Bagaimana Kronologi Syiah Masuk Sampang?

Wifi Gratis Sudah Aktif di Jakarta

Rusuh Sampang, Siapa Roisul Hukama?

Indonesia Pemilik Pertama Super Tucano di ASEAN

Berita terkait

Ini Cara Aktifkan Lagi NIK KTP DKI yang Nonaktif karena Tinggal di Luar Jakarta

26 Februari 2024

Ini Cara Aktifkan Lagi NIK KTP DKI yang Nonaktif karena Tinggal di Luar Jakarta

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil akan menonaktifkan NIK KTP DKI warga yang berdomisili di luar Jakarta

Baca Selengkapnya

Langkah dan Cara Aktivasi Aplikasi Identitas Kependudukan Digital

26 Februari 2024

Langkah dan Cara Aktivasi Aplikasi Identitas Kependudukan Digital

Aplikasi IKD atau Identitas Kependudukan Digital ditarget mulai diimplementasikan akhir Februari 2024

Baca Selengkapnya

Federasi Serikat Guru: PPDB Sistem Zonasi Lebih Berkeadilan, Dorong Pemda Bangun Sekolah Negeri

11 Juli 2023

Federasi Serikat Guru: PPDB Sistem Zonasi Lebih Berkeadilan, Dorong Pemda Bangun Sekolah Negeri

Federasi Serikat Guru menyatakan PPDB sistem zonasi lebih berkeadilan, serta mendorong pemda untuk membangun sekolah lebih merata.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Penduduk Mulai Melambat, Bappenas: 2045 RI Tak Lagi Keempat Terbesar Dunia

16 Mei 2023

Pertumbuhan Penduduk Mulai Melambat, Bappenas: 2045 RI Tak Lagi Keempat Terbesar Dunia

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan Proyeksi penduduk Indonesia periode 2020-2045.

Baca Selengkapnya

Usai Arus Balik Lebaran, Pemerintah Data Warga Pendatang Baru di Jakarta Barat

3 Mei 2023

Usai Arus Balik Lebaran, Pemerintah Data Warga Pendatang Baru di Jakarta Barat

Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Barat meminta pengurus RT dan RW menerima seluruh laporan warga pendatang baru.

Baca Selengkapnya

Beredar Notulensi Rapat Penonaktifan NIK KTP DKI Warga yang Tidak Berdomisili di Jakarta, Sekda DKI Angkat Bicara

3 Mei 2023

Beredar Notulensi Rapat Penonaktifan NIK KTP DKI Warga yang Tidak Berdomisili di Jakarta, Sekda DKI Angkat Bicara

Pada saat ini banyak penduduk yang sudah pindah dan tidak lagi berdomisili di wilayah DKI Jakarta, namun tetap memiliki KTP DKI.

Baca Selengkapnya

Banyak Penduduk Sudah Pindah tapi Tetap KTP DKI, Heru Budi Bakal Lakukan Akurasi Data Kependudukan

23 Februari 2023

Banyak Penduduk Sudah Pindah tapi Tetap KTP DKI, Heru Budi Bakal Lakukan Akurasi Data Kependudukan

Heru Budi ingin program pelayanan publik yang berkaitan dengan basis data kependudukan menjadi tepat sasaran

Baca Selengkapnya

DPRD Kabupaten Bekasi Bahas Penambahan Kursi dan Dapil untuk Pemilu 2024

24 Februari 2022

DPRD Kabupaten Bekasi Bahas Penambahan Kursi dan Dapil untuk Pemilu 2024

Penambahan kursi legislatif atau daerah pemilihan ini terkait bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Bekasi

Baca Selengkapnya

Dokumen Susi Pudjiastuti jadi Bungkus Gorengan, Kemendagri: Seharusnya Disimpan

27 Desember 2021

Dokumen Susi Pudjiastuti jadi Bungkus Gorengan, Kemendagri: Seharusnya Disimpan

Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh menanggapi beredarnya foto yang menampilkan dokumen kependudukan Susi Pudjiastuti, menjadi bungkus gorengan.

Baca Selengkapnya

NIK Jokowi Bocor, Pemerintah Diminta Enkripsi Data Kependudukan

5 September 2021

NIK Jokowi Bocor, Pemerintah Diminta Enkripsi Data Kependudukan

Nantinya, instansi hanya boleh menggunakan data kependudukan baru dari Dukcapil dalam kondisi yang sudah terenkripsi

Baca Selengkapnya