TEMPO Interaktif, Jakarta: Majelis Ulama Indonesia (MUI) menolak tegas kupon berhadiah karcil pertandingan oleh raga yang dikeluarkan PT Metropolitan Magnum Indonesia (MMI). Fatwa MUI itu telah diterbitkan beberapa waktu lalu. "MUI tetap pada sikap dan pandangan menolak kupon berhadiah MMI karena produknya lebih banyak mudarat daripada manfaatnya," kata Dien Syamsudin, Sekretaris Jenderal MUI ketika dihubungi melalui telepon, Rabu (19/5) di Jakarta.Seperti diketahui MMI telah melakukan penarikan hadiah atas kupon undian yang dijadikan tiket masuk dalam suatu pertandingan olah raga pada 18 Mei 2004 lalu. MUI menilai kupon berhadiah MMI itu mengandung unsur potensi judi serta mengandung unsur eksploitasi dan destruksi pada masyarakat. "Kegiatan itu melibatkan masyarakat lapis bawah yang tidak mempunyai cukup dana untuk hidup namun karena iming-imingan (ighro) mereka membelanjakan dana yang mereka miliki itu untuk kepentingan yang tidak prioritas," katanya. "Ini mendorong justifikasi praktik perjudian yang beredar di masyarakat," katanya. MUI pun telah mengirimkan surat kepada Menteri Sosial dan Komisi VI DPR RI tentang penolakkan, namun belum ditanggapi. Untuk itulah, MUI tidak dapat menghalangi ormas-ormas Islam yang memprotes keberadaan kupon berhadiah tersebut. Edy Can - Tempo News Room