Tiga Detik yang Merusak

Reporter

Selasa, 11 September 2012 05:22 WIB

Rumah warga yang rusak akibat gempa di Kampung Muara Satu, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Senin (9/10). TEMPO/Arihta Surbakti

TEMPO.CO, Bogor--Sambil menggendong anaknya yang masih balita, Atikah, 30 tahun, termenung di teras rumah tetangganya. Perempuan berperawakan kecil ini tidak mengira rumah yang sudah ia huni sejak delapan tahun lalu itu akan ambruk dalam hitungan detik.

Atikah adalah salah seorang korban bencana gempa bumi di Kampung Muara Satu, RT 01 RW 01, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Saat kejadian, dia mengaku sedang tidur pulas. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, dinding dan genting rumah bergetar.

"Saya langsung bangun dan menggendong anak lari ke luar rumah sambil berteriak asma (menyebut nama) Allah," Atikah mengungkapkan.

Dari sudut matanya mulai terlihat butiran air. Ia kini menangis. "Saya bingung. Rumah hancur, enggak ada uang karena habis waktu Lebaran."

Gempa berkekuatan 4,8 pada skala Richter pada Ahad dinihari, 9 September 2012, itu cuma berlangsung tiga detik, tapi cukup untuk meruntuhkan tembok dan atap rumah Atikah serta rumah warga lainnya . “Kalau lebih (dari tiga detik), semua rumah di kampung ini bisa roboh,” kata Odim, 63 tahun, tetangga Atikah.

Saat gempa terjadi, warga Kampung Muara, yang terdiri atas 60 keluarga dan berada di kaki Gunung Salak, berhamburan ke luar rumah. Hingga goyangan gempa selama tiga detik itu usai, masih terdengar suara genting jatuh dan tembok yang ambruk.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, Ahad, 9 September 2012, mengungkapkan bahwa gempa itu termasuk ringan. Meskipun demikian, secara keseluruhan lindu telah merusakkan sekitar 250 rumah .

Gempa juga mengguncang wilayah Sukabumi dan sekitarnya. Sebanyak 141 rumah di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, dilaporkan mengalami kerusakan. Saluran air sepanjang 50 meter di Kampung Darmaga, Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ambruk dan longsor.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Suharjono, mengatakan penyebab gempa adalah terjadinya pertemuan lempeng.

Menurut dia, di wilayah Indonesia terdapat lempeng-lempeng yang berpotensi menimbulkan gempa. Ada patahan-patahan di Sumatera, Aceh, Lampung, dan Cimandiri (Lembang). Sedangkan patahan paling banyak ada di Sulawesi. "Konsekuensi pertemuan lempengan bisa berupa energi yang disebut gempa," ujar Suharjono.

ARIHTA U SURBAKTI | DEDEN ABDUL AZIZ | AFRILIA SURYANIS

Berita lain:
Ditemukan Gambar Yesus di Buku Panduan Haji

Alasan Munir Pilih Garuda Indonesia

Munir dan Mobil Toyota Mark Putih Kesayangannya

God Bless Manggung untuk Jokowi

Golkar Diminta Tidak Tersandera Bisnis Bakrie

Artis Gaek Dukung Jokowi

Aburizal Bakri Diminta Hati-hati

Berita terkait

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

23 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

4 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

4 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

5 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

5 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

5 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

5 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

7 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya