Adhi Karya Segera Usul Konsep Monorail ke Jokowi  

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 21 September 2012 14:56 WIB

Beberapa pekerja sedang menyelesaikan pembangunan Monorail di kawasan Senayan, Jakarta. TEMPO/Novi Kartika

TEMPO.CO, Jakarta - Sehari setelah penghitungan cepat atau quick count pemilihan Gubernur DKI Jakarta, yang memenangkan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, PT Adhi Karya segera mengusulkan konsep monorail. "Alhamdulillah yang berpotensi menang Pak Jokowi-Ahok yang notabene tidak menolak, malah men-support ide monorail," kata Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan, dalam pesan singkatnya, Jumat, 21 September 2012.

Ia menjelaskan, konsep link transportation monorail didukung oleh feeder yang melewati kawasan bisnis dan komersial, stasiun MRT, shelter busway, dan airport train. "Jadi, rutenya nanti dari Tanah Abang yang sekaligus menjadi deponya, lalu melewati Waduk Melati, HI, Dukuh Atas, Kuningan, Mega Kuningan, dan kawasan SCBD Senayan," Kiswo mengatakan.

Total rute yang dilewati itu adalah 13 kilometer dengan 16 stasiun, melewati 21 mal, 110 gedung perkantoran, 26 pasar dan sekolah, serta 19 apartemen. Satu rangkaian monorail terdiri atas empat gerbong yang masing-masing berkapasitas 200 orang.

"Dengan adanya feeder yang disediakan, orang-orang yang turun dari kereta, bisa langsung naik monorail yang terkoneksi ke gedung-gedung dengan cepat, nyaman, dan terhormat," ujar Kiswo.

Konsep bisnis yang akan disusulkan adalah B to B atau busniness to business dengan Adhi Karya, PT LEN Industri, dan PT INKA, beserta konsorsium dengan BUMD. Kiswo menegaskan, proyek ini tidak menggunakan APBD.

Beberapa waktu lalu, Kiswo mengatakan dana yang dibutuhkan sekitar Rp 3,7 triliun. Sumber dana berasal dari perusahaan dan utang perbankan.

Namun, ia mengatakan risiko dari tidak digunakannya APBD dalam konsep ini adalah tarif tinggi yang memberatkan masyarakat. Kiswo mengusulkan solusi adanya subsidi atau substructrure dari Pemda DKI. "Infrastruktur, kan, pada dasarnya kewajiban pemerintah mengenai konsep public private partnership," kata Kiswo.

Menteri BUMN, Dahlan Iskan, menyatakan agar Adhi Karya melakukan penyempurnaan terhadap tiang pancang konstruksi. "Ini kan tinggal izinnya saja, lagipula tidak minta uang negara. Jadi, agar Adhi Karya segera mem-propose ke gubernur yang baru," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI, Fauzi Bowo, menolak rencana pembangunan tersebut. Fauzi mengatakan proyek terdahulu di Jakarta, rute Senayan-Kuningan, dinyatakan berhenti karena dianggap tidak layak. Sebagai gantinya akan dibuat proyek bus layang (elevated bus) dengan memanfaatkan tiang-tiang pancang monorail yang sudah dibangun.

Kiswo menambahkan, usulan konsep monorail yang diajukan BUMN konstruksi itu berbeda dengan usulan yang ditolak oleh Foke tersebut. "Ini semua proyek dalam negeri mulai dari gerbong, electric system, ticketing, serta operatornya."

SATWIKA MOVEMENTI

Berita Terpopuler

Kedubes AS Ditutup, Perdagangan Indonesia-AS Jalan

Investor Asing Mulai Minati e-Commerce Indonesia

MUI Bantah Lobi Label Halal di UEA Gagal

Maskapai Lokal Angkut 50 Persen Penumpang Internasional

Boediono Buka Indonesia International Motor Show

Rasio Utang Swasta Naik Akibat Ekspor Merosot







Advertising
Advertising

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya