TEMPO Interaktif, Jakarta:Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM se-Jabotabek dan KAMMI Bogor menolak pencalonan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai presiden. Mereka melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara sesaat setelah Megawati masuk ke dalam istana. "Megawati kami anggap telah gagal dalam memimpin bangsa dan menjalankan agenda reformasi," kata Ramadoni, juru bicara BEM se-Jabotabek Senin (31/5) pukul 16.00 WIB. Menurut Ramadoni, paling tidak ada tiga kegagalan Megawati, yaitu dalam penegakan hukum, tingkat kesejahteraan rakyat, masalah pendidikan. Korupsi makin merajalela yang mengindikasikan gagalnya penegakan hukum pada pemerintahan Megawati. Sementara itu tingkat kesejahteraan rakyat bukannya semakin meningkat, malah kini semakin banyak rakyat yang tidak memiliki pekerjaan. Dalam bidang pendidikan pemerintahan Megawati juga belum menunjukkan hasil yang memuaskan.Selama ini rakyat selalu dijadikan stempel legitimasi pemerintahan yang tidak merakyat. Pemilu Presiden 2004 adalah babak sejarah baru dalam perjalanan reformasi yang menggariskan rakyat sebagai konstituen dan penentu kepemimpinan nasional secara langsung. Dengan demikian sudah selayaknya Megawati dengan segudang raport merahnya dan pemimpin gagal lainnya tidak dipilih dalam Pemilihan Presiden 2004. "Maka kami menyerukan gerakan tolak Megawati dan asal tidak Megawati kepada semua lapisan masyarakat yang peduli reformasi," kata Ramadoni. Para mahasiswa ini juga menolak tampilnya kembali Megawati menjadi calon presiden dalam Pemilu 2004. Demo di depan istana berlangsung tertib. Beberapa mahasiswa melakukan orasi mengenai kegagalan pemerintahan Megawati. Mereka juga menyebarkan pamflet dosa Megawati serta membawa spanduk yang meminta agar tidak memilih Megawati dalam pemilihan presiden mendatang. Muhamad Fasabeni - Tempo News Room