TEMPO.CO, Jakarta - Kekerasan dan konflik yang melibatkan siswa SMA 70 dan SMA 6 bukan hal baru. Anggota DPRD DKI Jakarta Wanda Hamidah mengatakan kekerasan antara dua sekolah ini merupakan tradisi lama. ”Dari zaman saya SMA dulu, dua SMA ini memang sering tawuran,” kata mantan presenter itu, Rabu, 26 September 2012.
Karena itu, menurut dia, setelah lulus dari SMP Negeri 1 Cikini Jakarta pada 1992, ayah Wanda melarangnya mendaftar di SMA 70. Alasannya, “Saat itu SMA 70 sudah sering tawuran,” ujarnya. Wanda akhirnya bersekolah di SMAN 3 Jakarta.
Menurut dia, tradisi kekerasan antara dua sekolah ini seharusnya jadi perhatian polisi. “Polsek Kebayoran Baru seharusnya lebih waspada. Razia senjata diperketat, bukan cuma di sekolah, tapi juga di kawasan pertokoan dan terminal,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah siswa SMA 70 menyerang siswa SMA 6 di Bundaran Bulungan, Jakarta Selatan, Senin, 24 September 2012. Sebelum kasus ini meldak, siswa kedua sekolah ini sudah sering berantem. Akibat penyerangan ini, satu siswa SMA 6 tewas dan dua siswa lainya terluka.
Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
4 September 2018
Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
Polisi melihat adanya pergeseran pola tawuran pelajar yang terjadi di DKI Jakarta. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran saat ini banyak terjadi pada malam dan dini hari, dari yang biasanya siang atau sore selepas pulang sekolah