TEMPO.CO, Depok - Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Bina Marga dan SDA Kota Depok, Heri Gumilar, mengatakan sampai saat ini jumlah titik banjir di Kota Depok tidak berkurang, yakni 33 titik banjir. Padahal, sejumlah titik itu selalu menjadi fokus dinasnya saban tahun.
"Kendalanya karena pesatnya pembangunan dan ada pengalihan fungsi lahan yang biasa menimbulkan banjir," kata Gumilar, Rabu, 14 November 2012. Kasus yang paling mutakhir, Selasa lalu, 13 November 2012, turap Kali Laya jebol sehingga puluhan rumah Perumahan Taman Duta dan Bukit Cengkeh Depok terendam.
Gumilar sudah sering melakukan koordinasi dengan pemilik lahan rawan banjir supaya tidak ada pengalihan fungsi lahan. Setidaknya, kata dia, mereka harus memiliki drainase dan resapan air yang cukup untuk mengatasi genangan. "Tapi dalam pelaksanaannya masih banyak yang melanggar," kata dia.
Pembangunan di Kota Depok berjalan sangat pesat. Gumilar mengklaim bahwa pihaknya telah secara tegas meminta para pengembang memikirkan lingkungan dengan membuat saluran air. Dinasnya juga telah menginstruksikan kepada setiap kecamatan agar mengawasi pembangunan di tempat masing-masing. "Sudah pertemuan supaya menggerakkan seksi-seksi setiap kecamatan. Hal ini supaya pembangunan jangan lari dari arahan teknis," katanya.
Saat ini, Dinas Bina Marga sedang membangun drainase di beberapa titik, antara lain, di Mekarsari (Cimanggis), di Jalan Merdeka (Sukmajaya), dan di perbatasan Depok-Pamulang. Drainase akan terus dibangun hingga 2013 dengan anggaran Rp 10 miliar. "Mulai sekarang sampai 2013 anggaran Rp 10 miliar," kata Gumilar.
Gumilar masih menunggu penyelesaian tol Cinere-Jagorawi. Tol itu nantinya akan dilengkapi oleh sistem drainase yang baik. Dengan begitu, beberapa titik rawan banjir di Depok bisa dialirkan di drainase tol, terutama untuk Jalan Margonda Raya. "Begitu juga ketika tol melintasi Situ Pangarengan, akan langsung dialihkan," katanya.
ILHAM TIRTA
Berita Terpopuler
Jokowi Kirim Ambulans ke Marunda Jika Cat Kering
Selain Narkoba, Wartawati Ini Edarkan Uang Palsu
Peminat Kartu Jakarta Sehat Membeludak
Mobil Tabrak Rumah di Kemang
Buruh Tangerang Tuntut Upah Minimum Rp 2,8 Juta
Puluhan Rumah di Bukit Cengkeh II Terendam Banjir
Berita terkait
Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014
19 Januari 2023
Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.
Baca SelengkapnyaIni Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado
23 Januari 2021
BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.
Baca SelengkapnyaCara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis
23 Januari 2021
Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.
Baca SelengkapnyaBPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang
23 Januari 2021
BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado
Baca SelengkapnyaBanjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado
22 Januari 2021
Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.
Baca SelengkapnyaStatus Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman
9 Oktober 2019
Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.
Baca SelengkapnyaBanjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman
2 Februari 2019
Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang
27 Januari 2014
Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.
Baca SelengkapnyaPetambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir
22 Januari 2014
Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang
unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan
Bandung.
Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir
22 Januari 2014
PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.
Baca Selengkapnya