Dua Narapidana Asal Nigeria Disinyalir Telah Kembali ke Negaranya
Reporter
Editor
Senin, 28 Juli 2003 08:49 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Dua narapidana asal Nigeria yang berhasil melarikan diri dari LP Cipinang, Jakarta dan LP Tangerang, dengan memalsukan putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung, disinyalir telah kembali ke negaranya. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan polisi akan mengusahakan untuk mendapatkan narapidana tersebut dari negaranya. “Yang penting ada bukti,”jelas Kepala Dinas Penerangan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Anton Bachrul Alam di ruang kerjanya, Jakarta, Rabu (6/3) siang. Saat ini Polda Metro Jaya telah memeriksa 11 orang saksi baik dari LP Cipinang, Kejaksaan dan Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Sejauh ini tiga orang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut, yakni petugas Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Polisi juga tengah mencari orang yang mengaku penasehat hukum terpidana Mikael Roger Earp dan M. Abdalla yang mengurus peninjauan kembali (PK) Mahkamah Agung (MA) palsu dan meloloskan dua orang Nigeria tersebut 31 Desember 2001 silam. Namun Anton enggan menyebutkan nama pengacara maupun tiga orang yang diduga terlibat tersebut. Seperti diberitakan, akhir tahun 2001 Earp dan Abdalla berhasil meloloskan diri dari LP. Keduanya baru menjalani pidana lima tahun penjara padahal seharusnya Earp menjalani penjara 20 tahun kurungan, sedangkan Abdalla 12 tahun. Mereka dijebloskan ke penjara karena terbukti mengedarkan narkotika sebanyak 1,2 kilogram. Kaburnya Erp dan Abdalla terkuak 18 Februari yang lalu. Ketika itu Jaksa Adil Wahyu Wijaya mendatangi Kepala PN Jaktim Suhartono, untuk menanyakan tentang berkas perkara PK yang mencantumkan namanya. Setelah ditelusuri, berkas aslinya ternyata hilang dan yang tertinggal cuma salinanya. Berkas perkara yang hilang bernomor 49/PK/PID/199 jo. nomor 1335/K/PID/1998 jo. nomor 58/PID/1998/PT DKI jo. nomor 333/PID/B/1997/PN Jakarta Timur. Sebelumnya kasus ini ditangani Polsek Pulogadung yang telah memeriksa beberapa staf Pengadilan Negeri Jakarta Timur, yakni Djoko Santoso, Engkus Agustina, Supriyati, Triyani Rahayu, Tuti W., Jhonson Ricardo H.M., Suhardi, Ahmad Nurjaman, dan Saudin Napitupulu. (Anggoro Gunawan –Tempo News Room)
Berita terkait
Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi
2 menit lalu
Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi
Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.
Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara
38 menit lalu
Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara
Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.