Perum PPD Beli 55 Bus Bekas Jepang

Reporter

Editor

Kamis, 1 Juli 2004 17:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Tahun ini Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) membeli 55 bus bekas dari negara Jepang. Sebenarnya program awal Perum PPD adalah membeli 100 armada bekas dari Jepang, namun karena tidak memiliki dana program itu diurungkan. Demikian dikatakan Kepala Divisi Hukum, Humas dan Organisasi Tata Laksana Perum PPD Safrudin Dahlan kepada Tempo News Room saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (1/7). Safrudin mengatakan, pada saat awal PPD telah mengoperasikan 30 bus sejak tahun 2001. Pada tahun ini, tepatnya 5 Juli, Perum PPD mendatangkan lagi 55 bus bekas dari Jepang. Merek bus tersebut antara lain Mitsubishi, Isuzu, Hino, dan Nissan. Ke-55 bus itu saat ini telah berada di pool PPD, kata Safrudin. Menurut Safrudin, 30 bus Jepang yang saat ini beroperasi berasal dari Departemen Perhubungan yang mendapatkannya dari hibah pemerintahan kaisar Jepang. Selama dua tahun beroperasi, tambahnya, bus Jepang tersebut belum pernah mengalami kerusakan yang fatal. Disamping itu, kalaupun ada kerusakan, onderdi dan suku cadangnya mudah didapat di Indonesia karena kebanyakan mobil yang dipasarkan di Indonesia berasal dari Jepang. Itulah yang menjadi alasan kenapa kita membeli bus bekas dari Jepang. Di samping tentunya ada pertimbangan ekonomi dan teknis, ungkap Safrudin. Safrudin menjelaskan, dana yang digunakan untuk membeli bus bekas dari Jepang berasal dari Perum PPD. Namun, ia enggan membeberkan besarnya dana yang digunakan untuk membeli bus bekas tersebut. Maaf dana belum kami cek, nanti saja setelah kami cek akan saya katakan, ujarnya. Safrudin menambahkan, nantinya ke-55 bus tersebut akan difungsikan sebagai angkutan reguler. Akan tetapi belum ada kepastian trayek mana saja yang akan dilalui karena selama ini masih banyak trayek PPD yang kekurangan armada. Ke-55 bus itu nantinya akan kita operasikan, tetapi tentunya menunggu proses izin dari Departemen Perhubungan, kata Safrudin. Armada bus PPD saat ini sudah berusia di atas 10 tahun. Padahal, umur maksimal bus untuk masih bisa beroperasi adalah tujuh tahun. Menurut Safrudin, setiap satu tahun sekali bus PPD dilakukan uji emisi. Hal itu dilakukan bersamaan dengan waktu kir mobil. Selama ini tidak terjadi masalah dengan armada dan awak PPD, ujarnya. Perawatan armada PPD, menurut Safrudin, menjadi tanggung jawab bersama antara staf kantor, awak, dan teknisi Perum PPD. Saat ini terdapat 700 armada bus PPD, 1.563 sopir, 912 kondektur, 1.088 teknisi, dan 1.640 staf kantor.Erwin Daryanto - Tempo News Room

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

1 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

3 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

6 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

9 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

16 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

19 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

21 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

25 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

26 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya