TEMPO Interaktif, Tangerang:Warga di wilayah Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tangerang diminta untuk lebih berhati-hati pada peralihan musim tahun ini yang rawan wabah diare dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Bachtiar Oesman mengatakan kedua kasus tersebut sangat menonjol pada peralihan musim. Wilayah yang rawan terserang wabah diare tersebar di beberapa kecamatan, seperti Mauk, Sepatan, Kosambi, Pasar Kemis, Paku Haji serta wilayah lainnya di Pantura Kabupaten Tangerang. Untuk menanggulangi meledaknya wabah diare di wilayahnya, kata Bachtiar, Dinas Kesehatan telah menyuplai cairan infus dalam jumlah yang banyak. "Kami telah mengirimkan cairan infus ke seluruh puskesmas di Kabupaten Tangerang, terutama puskesmas di wilayah Pantura," ujarnya kepada Tempo News Room akhir pekan lalu. Bachtiar mengimbau agar warga masyarakat yang ada di wilayah itu untuk lebih banyak mengkonsumsi air minum yang bersih saat peralihan musim.Berdasarkan pemantauan Tempo News Rom di beberapa wilayah di Pantura Kabupaten Tangerang, sebagian besar penduduk menggunakan air sungai yang kotor untuk mencuci pakaian dan peralatan rumah tangga. Warga di wilayah Pantura itu sepertinya sudah terbisa membuang limbah domestik dan menggunakan air sungai itu untuk kebutuhan sehari-hari. Kondisi tersebut, tentu saja sangat rawan menyebarkan wabah diare. Warga di wilayah itu juga terbiasa mandi di sungai yang kondisi airnya sangat memprihatinkan tersebut. Selain dipenuhi dengan kotoran limbah domestik, air kali dan sungai yang digunakan warga itu juga dipenuhi sampah dan airnya berwarna cokelat pekat.Menurut Bachtiar, saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan melonjaknya jumlah warga yang menderita diare. Berdasarkan laporan mingguan yang dikirim dari berbagai puskesmas, penyakit diare masih belum mewabah. Namun, kata dia, warga mayarakat harus tetap waspada dengan menjaga kesehatan dan mengkonsumsi air minum yang bersih pada saat peralihan musim.Selain itu, lanjut Bachtiar, penyakit lainnya yang perlu diantisipasi warga Kabupaten Tangerang saat musim kemarau adalah ISPA. Menurut dia, biasanya memasuki musim kemarau jumlah penderita ISPA melonjak tajam. Penyakit tersebut, menurut dia, sangat berhubungan dengan cuaca dan debu yang banyak bertebaran. Terlebih, Tangerang merupakan wilayah industri yang jumlah penduduknya sangat padat.Joniansyah - Tempo News Room