TEMPO.CO, Jakarta - Operator Kopaja menyayangkan mundurnya jadwal uji coba integrasi jalur dari yang seharusnya Selasa, 15 Januari 2013. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memutuskan untuk menunda uji coba tersebut sampai pekan depan.
"Sayang, karena kalau sudah diberlakukan akan lebih membuat penumpang nyaman," ujar pengusaha bis yang juga Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan, Senin, 14 Januari 2013.
Berdasar informasi dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Azas menyebut kesiapan tersebut terkendala masalah teknis di lapangan. "Masalah jalur dan rambu terutama," ujarnya. Menurut dia, rambu-rambu dan marka di jalan belum semua tersedia. Selain itu, sosialisasi terhadap para pengemudi pun belum seluruhnya diberikan.
Ia mengatakan operator telah siap menjalankan program ini. "Dari bus tak ada masalah," ujarnya. Misalkan, spesifikasi bus sudah memenuhi syarat untuk masuk jalur Transjakarta. "Kan, sudah ada pintu tengahnya," ujar ia. Menurut dia, spesifikasi bus Kopaja generasi baru ini memang dibikin untuk memenuhi kebutuhan integrasi. (Baca: Gagasan Kopaja Boleh Lewat Busway)
Jadi, demi persiapan yang lebih matang, Dishub yang mengerjakan proyek ini bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pertamanan memutuskan menunda. Jokowi sebelumnya menyebutkan kemungkinan program ini mundur satu minggu. Ia berharap dalam pelaksanaannya nanti, program ini membuat jalur Transjakarta lebih produktif.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
14 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.