TEMPO.CO, Jakarta - Selama dua tahun, eceng gondok menggenangi Waduk Pluit, Jakarta Utara. Akibatnya, air yang masuk ke waduk menjadi tersendat dan mesin pengangkut sampah kerap rusak akibat gangguan tanaman tersebut. "Sudah dua tahun enggak ada perubahan. Sering dibersihkan. Tapi, karena peralatannya kurang memadai, kerjanya jadi lambat," kata Rizal, warga Jalan Pademangan Udara, saat ditemui Tempo, Minggu, 27 Januari 2013.
Menurut Rizal, sekitar 60 hektare atau 75 persen dari total luas Waduk Pluit tertutup tanaman eceng gondok. Pembersihan encek gondok dari waduk tak maksimal karena minimnya peralatan yang memadai. Alat yang digunakan untuk membersihkan eceng gondok hanya berupa tambang yang diikat pakai kawat dan ditarik." Dulu pakai beko, sekarang tidak lagi. Makanya lambat cara kerjanya," ujar pria berusia 57 tahun itu.
Selain itu, kata Rizal, petugas pembersih eceng gondok hanya delapan orang, masing-masing mendapat gaji Rp 20 ribu per hari. "Hanya hari Minggu mereka tidak kerja. Saya tahu banyak karena saya warga sini," kata dia.
Sebelumnya, koordinator pengerukan Waduk Pluit, Haryanto, mengatakan bahwa minimnya pemeliharaan waduk serta gaya hidup tidak sehat warga yang sering membuang sampah ke sungai menjadikan waduk sebagai pusat sampah. Ditambah lagi, sekitar 25 persen atau 20 hektare dari waduk seluas 80 hektare itu sudah dipenuhi permukiman liar warga. Padahal, Waduk Pluit diperuntukkan menampung air di Ibu kota. "Lihat saja saat pengerukan, ada rumput, kasur, eceng gondok, dan semua sampah," kata dia.
Untuk mengangkut sampah dari dalam waduk, sebanyak 10 kendaraan dump truck, enam kendaraan alat berat, serta puluhan pegawai disiagakan di sekitar lokasi. Rencananya, pengangkatan sampah ini ditargetkan selesai hingga satu bulan ke depan, sebelum pengerukan Waduk Pluit dilakukan. "Kalau pengerukan tanpa pengangkatan sampah dulu, sulit," ujarnya.
Saat ini rata-rata kedalaman waduk Pluit hanya berkisar 2-3 meter dari semula sekitar 10 meter. Angka tersebut hampir sama dengan kedalaman seluruh sungai yang menjadi sumber waduk. Padahal, dengan kondisi Jakarta yang berada di bawah permukaan laut, Ibu Kota diharapkan memiliki sungai dengan kedalaman minimal lima meter agar mampu menahan air dalam jumlah yang besar. "Sekarang ada genangan atau kiriman sedikit saja sungai langsung menguap," kata dia.
Berdasarkan pantauan Tempo, seusai banjir masyarakat setempat menggunakan waduk ini untuk memancing ikan.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI
Berita terkait
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
18 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBanjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi
25 hari lalu
Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir
33 hari lalu
Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya
34 hari lalu
Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaStatus Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir
45 hari lalu
BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaUji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?
54 hari lalu
Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?
Baca SelengkapnyaMenelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?
55 hari lalu
Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
57 hari lalu
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.
Baca SelengkapnyaPerkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan
58 hari lalu
Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPeriset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta
59 hari lalu
Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.
Baca Selengkapnya