Warga Depok Resah Keberadaan Orang Sakit Jiwa

Reporter

Editor

Amirullah

Jumat, 1 Februari 2013 20:11 WIB

Orang 'Gila' Jangan Dipasung

TEMPO.CO, Depok -Warga Depok resah dengan keberadaan orang sakit jiwa yang berkeliaran di jalanan. Pasalnya, keberadaan mereka kerap membuat sesuatu yang aneh, misalnya munculnya wanita yang menari-nari di Jalan Margonda Raya, tepat depan Terminal Depok. Warga yang mondar-mandir di terminal tersebut pun merasa takut dan menghindar.

"Saya takut dia tiba-tiba mencekeram kita. Tapi kalau yang ini kayaknya masih punya rasa takut," kata Salimah, seorang pedagang di depan terminal, kepada Tempo, Jumat 1 Februari 2013.

Warga pantas takut pada orang sakit jiwa itu. Dengan wajah dan tubuh yang kotor dia berdiri di atas separator jalan. Tak ayal, para pengendara sepeda motor maupun pejalan kaki melirik dan menghindarinya. Wanita dengan umur sekitar 20 tahunan itu memakai kaos putih dan celana karet yang sangat pendek. "Dia tiba-tiba saja ada di situ," kata Salimah.

Keresahan warga semakin bertambah ketika tidak ada satu petugas pun yang melakukan penanganan atau mengurus orang gila tersebut.

Kejadian serupa yang lebih parah terjadi di sebuah kampus di Depok sepekan lalu. Kampus yang di depannya dikerumuni mahasiswa dan mahasiswi itu diresahkan dengan kehadiran sosok lelaki yang tampak sakit jiwa. Yang bikin parah adalah lelaki dewasa itu hanya memakai baju, sementara bagian bawah tubuhnya tidak tertutup apapun.

Bukan melarang atau meminta bantuan petugas untuk menangani lelaki itu, para mahasiswa malah berlarian jika melewati lelaki itu. Untung saja, lelaki itu tidak mengejar para mahasiswa yang melintas.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok Abdul Haris menolak jika dikatakan pihaknya tidak mengurusi orang sakit jiwa. Sampai saat ini, ia mengklaim pihaknya masih mengurus belasan orang gila. "Kalau kami menemukan akan diterapi psikiater dan kalau memang gila akan kami tangani," katanya.

Dalam menangani orang sakit jiwa ini, kata Haris, pihaknya bekerjasama denga Rumah Sakit Jiwa Marzuki Ali, Cilendek, Bogor. Sementara di Depok sendiri belum ada rumah sakit jiwa. "Sekarang ada belasan orang yang sedang ditangani," kata dia.

Haris mengatakan, pihaknya memang telah menyediakan pos anggaran khusus untuk menangani orang gila. Saat ditanya besaran anggaran, Haris mengelak. Orang yang diduga gila, kata Haris, akan langsung diperiksa dan diobati. Setelah mereka sembuh, pihaknya akan mengembalikan kepada keluarganya. "Itu terus kita jalani," kata dia.

ILHAM TIRTA


Berita populer:

Kata Tifatul Sembiring soal Ahmad Fathanah
Narkoba Artis: Semua Tamu Ditawari Inex
Kasus Presiden PKS, Inikah Buah Laporan Dipo Alam?
Ini yang Menyebarkan Hubungan Ariel dan Pramugari
Menteri Suswono Bisa Terseret Kasus Daging Impor?

Berita terkait

Survei: Kepuasaan Publik pada Jokowi di Isu Ekonomi Rendah

4 September 2018

Survei: Kepuasaan Publik pada Jokowi di Isu Ekonomi Rendah

Survei Y-Publica menyebutkan masyarakat tidak puas dengan kinerja Jokowi di bidang Ekonomi, Kesehatan, dan Perlindungan HAM.

Baca Selengkapnya

Dompet Dhuafa Social Enterprises Targetkan Pertumbuhan 30 Persen

17 Juni 2017

Dompet Dhuafa Social Enterprises Targetkan Pertumbuhan 30 Persen

Unit bisnis Kesehatan Mandiri menargetkan bisa menyediakan 1.000 tempat tidur (bed) untuk pasien dhuafa.

Baca Selengkapnya

Gebrak Pakumis Tangerang Sulit Dijalankan, Ini Kendalanya  

16 Maret 2017

Gebrak Pakumis Tangerang Sulit Dijalankan, Ini Kendalanya  

Program Gerakan Bersama Atasi Permukiman Kumuh dan Miskin tidak bisa digunakan untuk penduduk yang tinggal di lahan milik negara.

Baca Selengkapnya

Kisah Menteri Khofifah 2 Tahun Membujuk Suku Anak Dalam

20 Februari 2017

Kisah Menteri Khofifah 2 Tahun Membujuk Suku Anak Dalam

Pada Sabtu, 18 Februari 2017, Khofifah senang bisa mewujudkan janjinya menyediakan rumah bagi penduduk pedalaman Suku Anak Dalam.

Baca Selengkapnya

Suku Anak Dalam Nyanyikan Indonesia Raya, Khofifah Menangis

19 Februari 2017

Suku Anak Dalam Nyanyikan Indonesia Raya, Khofifah Menangis

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menangis tersedu saat anak-anak warga Suku Anak Dalam Jambi menyambut kedatangannya ke kawasan mereka.

Baca Selengkapnya

Dua TNI Patungan Sewa Ambulans Bawa Jenazah Warga Miskin  

16 Januari 2017

Dua TNI Patungan Sewa Ambulans Bawa Jenazah Warga Miskin  

Dua anggota Pangkalan Udara Wiriadinata Tasikmalaya patungan sewa ambulans mengangkat jenazah remaja miskin yang wafat di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya

Polisi Sleman Sediakan Makan Gratis untuk Warga Miskin

26 Agustus 2016

Polisi Sleman Sediakan Makan Gratis untuk Warga Miskin

Pemberian makan gratis untuk kaum dhuafa akan digelar tiap hari Jumat

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Tewas di Angkot, Ahok: Bukan Kesalahan Puskesmas  

22 Juli 2016

Ibu Hamil Tewas di Angkot, Ahok: Bukan Kesalahan Puskesmas  

Puskesmas sudah menjalankan tugas sesuai dengan prosedur.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Layanan, Jasa Raharja Gandeng Poliklinik  

20 November 2015

Tingkatkan Layanan, Jasa Raharja Gandeng Poliklinik  

PT Jasa Raharja menggandeng poliklinik di sekitar stasiun kecil di seluruh jalur kereta api Jawa dan Sumatera untuk meningkatkan cakupan layanan.

Baca Selengkapnya

Tak Terawat, 30 Persen Bus Transjakarta Tak Lulus Uji Kir  

21 Oktober 2015

Tak Terawat, 30 Persen Bus Transjakarta Tak Lulus Uji Kir  

Banyak bus Transjakarta mengalami kerusakan di bagian penyejuk udara, pintu, dan rem, sehingga tidak lolos uji kir.

Baca Selengkapnya