Jokowi Rekayasa Cuaca, Daerah Lain Juga Minta  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 18 Februari 2013 15:55 WIB

Para pekerja bersiap sebelum menaburkan bubuk NaCl melalui pesawat hercules dalam operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Senin (28/1). TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Meteorologi Tropis, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Tri Handoko Seto, mengatakan banyak daerah yang juga ingin dilakukan teknologi modifikasi cuaca dengan menabur bahan kimia sejenis garam. "Banyak daerah lain yang juga minta, tapi kami akan evaluasi dulu," kata Tri kepada Tempo, Senin, 18 Februari 2013.

Tri enggan mengatakan daerah-daerah mana yang juga ingin melakukan modifikasi cuaca. Menurut dia, permintaan itu akan dibahas oleh BPPT pada besok, Selasa, 19 Februari 2013. Namun, kata dia, tidak semua daerah yang meminta modifikasi cuaca akan dituruti. "Itu semua tergantung evaluasi besok. Kami hanya akan melakukan apa yg diputuskan besok," ujarnya.

Proyek ini memang dimandatkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, agar Jakarta tidak terendam banjir di musim hujan ini. BPPT lantas menggandeng TNI-Angkatan Udara untuk mensukseskan program ini. Salah satu bentuk kegiatannya adalah menabur garam di angkasa untuk mempercepat hujan.

TNI-AU sejak 26 Januari lalu berkomitmen menyediakan satu buah pesawat Hercules dan tiga pesawat Cassa. Namun, hingga sekarang hanya satu Hercules dan satu Cassa yang diterjunkan. "Hercules pun tidak setiap hari, tergantung awannya," ujar Tri.

Bahan semai garam ini berbeda dengan garam dapur biasa. "Untuk ini, garamnya 30-50 mikron. Kalau garam dapur itu bisa ratusan mikron," ujarnya. Bahan semai halus ini dianggap sudah memenuhi spesifikasi untuk modifikasi cuaca ala BPPT.

"Jika awannya sudah matang, hanya butuh sepuluh menit untuk turun jadi hujan sejak ditabur," ujarnya. Namun, jika awan tersebut baru tumbuh, maka waktu turun hujannya kurang lebih satu jam.

Setiap pagi di Posko Rekayasa Cuaca, Lanud Halim Perdana Kusuma, BPPT memprediksi datangnya awan menuju Jakarta. "Jika berpotensi banjir, kami terbang ke arah awan."
Biasanya pesawat berangkat pukul 10.00 dari Halim ke arah gumpalan awan untuk memecahnya menjadi hujan. "Ini misi yang sangat berbahaya, tapi namanya juga risiko pekerjaan," ujarnya.

AFRILIA SURYANIS | M. ANDI PERDANA

Berita terpopuler lainnya:
Ahok Nilai Jokowi Kurang Galak

Ahok Ajarkan Dobrak Pintu Rusun Marunda

Ahok: Calo Rusun Marunda Bakal Dipidana

Jokowi Cuti tanpa Izin Mendagri

Usai Kampanyekan Rieke, Jokowi ke Waduk Cipinang

Ahok Ajak Bos Properti Benahi Rusun Marunda

Berita terkait

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

12 menit lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

35 menit lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

44 menit lalu

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.

Baca Selengkapnya

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

1 jam lalu

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

Sebelumnya, Kabar Jokowi bukan lagi anggota PDIP disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi juga mengatakan RKP harus didasarkan pada hasil dengan memperhatikan return ekonomi yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

4 jam lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

4 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya