Polda Siap Antisipasi Demo Besar Besok

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 15:19 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Polisi akan menempatkan personelnya untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa besar-besaran, Kamis (9/1) besok. Jumlah personel polisi yang akan diturunkan untuk mengantisipasi aksi tersebut didasarkan kebutuhan dan eskalasi unjuk rasa. Saya tidak bisa memberitakan berapa personel yang akan diturunkan karena kekuatan bisa berubah tergantung perkembangan situasinya,kata Juru Bicara Polda Metro Jaya Kombes Pol Prasetyo pada wartawan di Polda Metro Jaya Jakarta, Rabu (8/1). Menurut Prasetyo, berdasarkan informasi intelejen, memang pada Kamis besok ada upaya untuk mengerahkan masa besar-besaran dari berbagai elemen. Setidaknya, ada 14 elemen yang akan turun ke jalan dan melakukan aksi di depan Istana Negara, Jakarta. Sebagian diantara mereka adalah Forum Betawi Rempug, Federasi Islam, Partai Demokratik Islam, Koalisi Ornop, mahasiswa, dan dari golongan buruh. Diperkirakan mencapai 2.500 hingga 5.000 orang hanya dari buruhnya saja dan yang melakukan aksi di depan Istana Negara. Itu belum para peserta dari elemen lainnya,kata Prasetyo. Prasetyo menegaskan, polisi tidak akan menggunakan senjata api apalagi yang berisi senjata tajam untuk menghadapi aksi tersebut. Menurutnya, Kapolda sekarang beranggapan aksi unjuk rasa bukanlah momok atau lawan yang harus ditekan dengan kekuatan polisi. Kata dia, untuk menghadapi unjuk rasa yang tertib dan santun, polisi telah siap mengamankan jalannya aksi tersebut. Untuk itu, Kapolres cukup memahami apa yang akan terjadi di lapangan termasuk mengamankan proyek-proyek vital. Namun, kata dia, polisi juga siap melakukan tindakan represif berupa pemukulan, tembakan peluru hampa, tembakan peluru karet, dan gas air mata dan terakhir melakukan tindakan ultimum remidium (senjata pamungkas) yang berarti melakukan tembakan dengan peluru tajam bila massa telah berubah menjadi anarkis seperti menduduki Istana Negara dan DPR. Namun, hingga kini belum ada indikasi terjadi anarkisme, apalagi pendudukan istana,ujarnya. Dari informasi intelejen, kata Prasetyo, massa akan terkonsentrasi di istana, DPR, Pertamina, kantor pusat pemerintah, dan obyek vital lainnya. Karena itu, kata dia, pola pengamanan dari polisi akan tersebar tidak saja di istana dan DPR tetapi seluruh obyek vital, instalasi penting, termasuk instansi pemerintah bahkan stasiun televisi dan RRI akan ditempatkan beberapa personel untuk menjaganya. Jangan sampai stasiun televisi dan RRI diduduki aksi unjuk rasa untuk mendeklarasikan kemauannya. Itu sudah anarkis,papar Prasetyo. Sejauh ini, kata Prasetyo, intelejen belum menginformasikan adanya massa di luar Jakarta yang hendak bergabung dengan massa Jakarta untuk melakukan aksi demo. Ia mengharapkan para peseta unjuk rasa di daerah sebaiknya melakukan aksinya di daerah. Ini juga berhubungan dengan pengendalian wilayah. Prasetyo menambahkan, karena dugaan tidak bergabungnya massa di luar Jakarta, maka polisi tidak akan menempatkan personelnya di pintu masuk Jakarta. Kami hanya mengamankan di lokasi saja agar tidak anarkis,kata dia. Dia menambahkan, polisi akan melakukan pengawalan aksi selama perjalanan menuju istana. Pengawalan ini dimaksudkan agar massa tidak menuju tempat proyek vital. (Istiqomatul Hayati-Tempo News Room)

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp 35,6 triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

3 menit lalu

Microsoft Investasi Rp 35,6 triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

Microsoft investasi Rp 35,6 triliun di Malaysia, begini sejarah raksasa teknologi AS Itu.

Baca Selengkapnya

Catat, 5 Tips Lolos Wawancara Kerja Babak Terakhir

5 menit lalu

Catat, 5 Tips Lolos Wawancara Kerja Babak Terakhir

Sudah takukah Anda ada beberapa tips agar lolos wawancara kerja terakhir untuk suatu perusahaan?

Baca Selengkapnya

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

5 menit lalu

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

Dewas KPK memastikan tak akan menunda lagi sidang etik terhadap Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Vivo Y18 Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

6 menit lalu

Vivo Y18 Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo Y18 ditenagai chipset MediaTek Helio G85.

Baca Selengkapnya

Elkan Baggott, Dipanggil untuk Memperkuat Timnas Indonesia hingga Ipswich Town Divisi Utama Liga Premier

16 menit lalu

Elkan Baggott, Dipanggil untuk Memperkuat Timnas Indonesia hingga Ipswich Town Divisi Utama Liga Premier

Badan Tim Nasional (BTN) memanggil Elkan Baggott untuk memperkuat timnas Indonesia U-23 menghadapi Guinea

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

24 menit lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

24 menit lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Kalah, Kedudukan Sementara Indonesia Tertinggal 0-1 dari Cina

29 menit lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Kalah, Kedudukan Sementara Indonesia Tertinggal 0-1 dari Cina

Gregoria Mariska Tunjung gagal menyumbang poin di final Piala Uber 2024 setelah kalah melawan Chen Yu Fei.

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

41 menit lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

55 menit lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya