ICW: Gaji Lurah dan Camat Layak Ditambah

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 4 April 2013 03:52 WIB

Pegawai Negeri sipil (PNS). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO , Jakarta:Indonesia Corruption Watch menilai gaji yang diberikan kepada lurah dan camat di DKI Jakarta saat ini belum sebanding dengan beban kerja mereka. Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik, Febri Hendri menyebut tanggung jawab seorang lurah dan camat cukup besar. Soalnya mereka harus benar-benar memahami kondisi warga dan lingkungan di tempat mereka bertugas.

“Kalau dilihat dari kewenangan dan tanggung jawab mereka seharusnya gaji lurah dan camat bisa dinaikkan,” ujar Febri ketika dihubungi, Rabu, 3 April 2013. “Kisarannya bisa menjadi Rp 15 juta untuk lurah dan Rp 20 juta untuk camat.”

Saat ini seorang lurah bisa membawa pulang pendapatan Rp 10 juta setiap bulannya. Sementara camat dibayar sekitar Rp 15 juta per bulan. Jumlah itu sudah termasuk tunjangan kinerja daerah (TKD) yang merupakan komponan terbesar dalam pendapatan mereka, yaitu Rp 6.550.000 juta untuk lurah dan Rp 10.550.000 perbulan untuk camat.

Menurut Febri, jika dibandingkan, pendapatan mereka saat ini tak jauh berbeda dari guru PNS yang mendapat bayaran Rp 9 hingga 10 juta per bulan. Seorang pegawai administrasi di kantor kelurahan juga mendapat bayaran sekitar Rp 5 juta per bulan. “Padahal lurah dan camat bertanggung jawab mengetahui kondisi warga dan berjalannya pembangunan di wilayah mereka,” kata dia. Penambahan gaji, kata dia, juga bisa mengurangi risiko terjadinya korupsi di lingkungan kecamatan dan kelurahan.

Namun kenaikan pendapatan itu harus dibarengi pengawasan yang lebih ketat terhadap kinerja camat dan lurah. “Jangan sampai menyalahgunakan kewenangan,” kata Febri. “Harus dipastikan juga bahwa tidak ada pegawai kelurahan dan kecamatan yang mengambil kutipan dari warga yang datang,” katanya.

ANGGRITA DESYANI

Berita Tempo Lain:
Kasus Cebongan, Senjata Kopassus Akan Diperiksa

Mahfud MD: Saya Takut Jadi Presiden!

Komite Etik KPK Umumkan Hasil Investigasi Hari Ini

Sketsa Wajah Penyerang LP Cebongan Belum Sempurna


Topik terhangat:
Partai Demokrat
| Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

4 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

5 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

6 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

7 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

8 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

9 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

13 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

14 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

15 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

15 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya