TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku heran dengan adanya penolakan warga atas pembangunan mass rapid transportation (MRT). “Saya juga enggak ngerti. Saya itu hanya melaksanakan proyek yang sudah 24 tahun direncanakan, dan itu harus segera dilaksanakan,” kata dia di Balai Kota, Selasa, 9 April 2013.
Menurut pria yang akrab disapa Jokowi ini, penolakan warga itu akan dibicarakan. “Kalau kita hanya mikir gitu terus, MRT enggak akan kita putuskan dan enggak akan jalan-jalan,” ujar Jokowi. Jokowi mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan pendekatan-pendekatan dengan warga. “Intinya jalan. Pemenang tender siapa, (harus) jalan.”
Penolakan warga ini dilakukan oleh warga yang berada di ruas Jalan Fatmawati Raya dan sekitarnya. Ruas jalan ini rencananya dilalui jalur MRT yang melayang mulai dari Lebak Bulus hingga Senayan. Menurut Jokowi, proyek MRT ini dibagi dalam dua bagian, yaitu yang melayang dan di bawah tanah. Dengan cara itu, dia mengatakan, tarif yang diterima warga akan lebih murah.
"Kalau dikombinasi itu tentu saja murah, kalau proyeknya murah, biaya-biaya nanti murah, larinya ke tarif menjadi murah," ujarnya.
MRT merupakan proyek prestisius Pemerintah Provinsi DKI sebagai solusi jitu mengurai kemacetan Ibu Kota ke depan. Moda transportasi berbasis rel sepanjang 110,8 kilometer ini meliputi dua koridor utama, yaitu koridor selatan-utara, yang jadi prioritas. Adapun koridor timur-barat masih dalam tahap kajian, yaitu dari timur Jakarta-Balaraja.
JAYADI SUPRIADIN
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita terpopuler lainnya:
3 Fakta Kapolda DIY Kontak Pangdam Sebelum Insiden
SBY: SMS Saya ke Anas Tidak Dibalas
Kisah Penjaga Mayat yang Memandikan Nurdin M Top
SBY Sudah Menduga Penyerang Cebongan Kopassus
SBY: Kami Menyayangi Anas Urbaningrum
Agustus, SBY Bakal Ganti Kapolri dan Panglima TNI
Berita terkait
Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun
4 jam lalu
Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.
Baca SelengkapnyaKhawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
5 jam lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaDapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut
5 jam lalu
Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaRespons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden
7 jam lalu
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.
Baca SelengkapnyaRumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
7 jam lalu
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.
Baca SelengkapnyaKritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno
9 jam lalu
Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI
12 jam lalu
Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
13 jam lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
14 jam lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?
14 jam lalu
Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.
Baca Selengkapnya