29 Keluarga Menolak Keluar dari Rusun Marunda

Reporter

Editor

Munawwaroh

Rabu, 10 April 2013 11:45 WIB

Penghuni baru beraktivitas di kediamannya di Rusun Marunda yang beberapa waktu lalu kosong, Jakarta, Rabu (9/1). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 29 keluarga penghuni Rumah Susun Sewa Marunda menolak keluar dari unit yang mereka huni karena masih membutuhkan tempat tinggal. Mereka berharap bisa bertemu Gubernur Joko Widodo atau Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama untuk mengeluhkan nasibnya.

"Kami ingin bertemu langsung dengan DKI-1 dan DKI-2 untuk membicarakan nasib kami," kata Edward Marimbi, koordinator dari 29 keluarga warga Cilincing ini kepada wartawan, Selasa malam, 9 April 2013.

Menurut Edward, yang berhak menentukan nasib mereka adalah Gubernur atau Wakil G DKI Jakarta. Karena para warga Cilincing yang menghuni rusun itu merupakan warga miskin yang belum memiliki rumah. Mereka termasuk warga yang mengalami kebanjiran seperti warga sekitar Waduk Pluit, Penjaringan, yang direlokasi ke Marunda. "Makanya kami minta diperkenankan tinggal di sini," kata pria yang akrab dipanggil Boy itu.

Pengelola dan sebagian penghuni lain Rusun Marunda memang menyebut Edward dan kawan-kawannya sebagai penghuni ilegal lantaran menempati rusun tanpa melalui prosedur pendaftaran dan izin dari pengelola rusun. Tapi, penghuni Kluster B Blok 11 Lantai 2 No. 10 itu menjelaskan bahwa alasan yang mendorong mereka menghuni rusun itu yaitu karena penghuni yang resmi tidak segera menempati unit yang sudah disediakan. Apalagi, sejak bulan Februari pihak pengelola sudah mengumumkan bahwa unit di Blok 9-11 tidak segera ditempati dalam waktu 7x24 jam, penghuninya dianggap mengundurkan diri.

Edward yang mewakili Warga Cilincing lainnya berharap Jokowi-Ahok menaruh perhatian kepada mereka. Ia berjanji warga Cilincing akan memenuhi seluruh persyaratan administrasi yang diminta pengelola untuk melegalkan status mereka sebagai penghuni rusun.

Sedangkan petugas administrasi pengelola Rusun Marunda mengatakan pihak pengelola menunggu instruksi dari Pemprov DKI Jakarta untuk mengambil tindakan bagi penghuni yang menyerobot masuk ke unit tanpa izin, meskipun petugas belum mendapat kepastian dan waktu untuk menindak.

FIONA PUTRI HASYIM

Berita Populer Lainnya:

Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS

Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar

Kalau Lihat IMB, Banyak Rumah Ibadah Dibongkar

Kronologi Penangkapan Penyidik Pajak Pargono

Kompolnas Kantongi Delapan Nama Calon Kapolri

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

8 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

25 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya