Murid SMPN Dayeuhkolot pulang mengikuti UJian Nasional menggunakan perahu di Jalan Raya Banjaran, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang tenggelam akibat luapan Sungai Citarum dan Cisangkuy, Senin (22/4). Jalur utama antar kecamatan ini terputus sejak empat hari lalu dan menghambat aktifitas pelajar dan warga. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan siswa dari SMP 1 Atap Pulau Sabira Kabupaten Kepulauan Seribu diinapkan di rumah dinas guru di Pulau Harapan. Sebab, mereka tidak melaksanakan ujian nasional di sekolah mereka sendiri.
"Mereka kami inapkan karena mereka ujian di SMP 260 Pulau Harapan. Ini agar mereka tidak perlu berlama-lama naik kapal dari Sabira ke Harapan," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Kepulauan Seribu, Bowo Irianto, kepada Tempo, 22 April 2013.
Bowo mengatakan ujian siswa di Pulau Sabira memang sengaja dijadikan satu di Pulau Harapan untuk memudahkan distribusi soal. Alasannya, kata dia, letak Pulau Sabira terlampau jauh. Pulau Sabira adalah pulau terujung dari sekian banyak pulau di Kepulauan Seribu. Untuk bisa mencapai pulau tersebut, dibutuhkan waktu berjam-jam. (Baca: Distribusi Soal Ujian Nasional SMP Masih Kacau)
Dari Pulau Harapan menuju Pulai Sabira misalnya, dibutuhkan waktu enam jam dengan naik kapal. Apabila cuaca buruk, perjalanan bisa lebih lama.
Bowo menambahkan kesembilan siswa Pulau Sabira itu sudah diinapkan di Pulau Harapan sejak Jumat lalu. Mereka akan menginap di sana hingga akhir ujian SMP Kamis esok. "Tapi mereka tetap bersemangat mengikuti ujian pas saya cek. Tak ada masalah," ujar Bowo sambil menambahkan ada 417 siswa Kepulauan Seribu yang mengikuti UN SMP hari ini.
Di Kepulauan Seribu, UN dilaksanakan di SMP 285 Pulau Untung Jawa, SMP 288 Pulau Lancang, SMP 241 Pulau Tidung, SMP 133 Pulau Pramuka, SMP 260 Pulau Harapan, dan SMP 1 Atap Pulau Pari. Siswa SMP 1 Atap Pulau Sabira ikut ujian di SMP 260 Pulau Harapan dan Madrasah Tsanawiayah Negeri 26 Pulau Tidung. (Baca: Ujian Nasional Diundur 2 Jam, Siswa SMP Stres)
