Usut Korupsi TPA, Kejari Periksa Sekda Bekasi

Reporter

Editor

Ali Anwar

Kamis, 25 April 2013 22:19 WIB

Alat berat mengeruk sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, kota Bekasi, Jawa Barat. TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, Bekasi - Pembebasan lahan pengolahan sampah di Zona V Tempat Pembuangan Akhir Sampah Sumurbatu, Bantargebang, Kota Bekasi diduga ada praktik korupsi. Kejaksaan Negeri Bekasi memeriksa Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji guna menelusuri dugaan tersebut.


"Statusnya masih sebagai saksi," ujar Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Bekasi, Semeru, kepada Tempo, Kamis 25 April 2013. Kejaksaan memeriksa Rayendra sekitar tiga jam di Kantor Kejari Bekasi, Selasa, 23 April 2013. "Pemeriksaan terhitung dari pukul 12.00 sampai 15.00 WIB."

Menurut Semeru, pemanggilan pejabat esselon II di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi itu merupakan kali kedua, setelah sebelumnya dipanggil ke Kantor Kejari Bekasi sekitar dua pekan lalu. Rayendra diperiksa sebagai saksi pengguna anggaran dan ketua sekaligus wakil dari Panitia Pengadaan Tanah (P2T).

Proyek pembebasan lahan Zona V TPA Sumurbatu sudah berjalan pada 2011. Pemerintah setempat membutuhkan lahan seluas 5 hektare untuk mengolah sampah rumah tangga milik masyarakat Kota Bekasi yang diklaim semakin membludak. Pihak eksekutif pun menawarkan nilai jual objek pajak bervariasi, kisaran Rp 100.000-Rp 185.000 per meter per segi.

Anggaran pemerintah untuk proyek pembebasan lahan sekitar Rp 5,5 miliar, Itu dikucurkan dari Anggaran Biaya Tambahan 2011. Hingga saat ini, perluasan area pengolahan sampah itu baru mencapai 2,4 hektare. Kejaksaan mengindikasikan pembangunan terkendala akibat masalah pembebasan lahan tersebut.

Semeru menjelaskan, dugaan praktik korupsi bermula dari laporan 14 warga yang kediamannya dijadikan kawasan Zona V TPA Sumurbatu Bantargebang. Mereka mengeluhkan harga pembebasan lahan yang dibayarkan pemerintah tak sesuai dengan perjanjian awal. "Besaran harga yang diterima warga kurang sekitar Rp 50 ribu dari penawaran," katanya.

Kejaksaan menelusuri dugaan pemotongan anggaran itu kepada sejumlah pihak yang terlibat. Mulai dari Panitia Pengadaan tanah, yang diketahui sebagai pihak pertama dari pemerintahan. Warga pemilik lahan, serta pihak perantara pengadaan jasa penilaian tanah. "Kami melihat ada penyimpangan aturan dalam pengadaan tanah," ujar Semeru.

Lebih lanjut, menurut Semeru, Kejari Bekasi juga tengah mengkaji nilai kerugian uang negara dari masalah tersebut. Dia mengaku mendatangkan ahli dari Badan Pertanahan Nasional dan MAPI sebagai penilai harga tanah.

Diketahui, pembangunan konstruksi zona V TPA Sumurbatu dikerjakan PT Godang Tua Jaya. Perusahaan yang mengelola sampah DKI Jakarta di Tempat Pengelolaan Sampah terpadu (TPST) Bantargebang itu memenangkan proyek lelang senilai Rp 7 miliar. "Pengerjaan dilakukan sekitar pertengahan Oktober 2012," ujar Kepala Bidang Persampahan Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Hasan Abdul Syukur.

MUHAMMAD GHUFRON


Berita terkait

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

5 hari lalu

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

28 hari lalu

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tulungagung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi anggaran desa (APBDes) di sejumlah desa

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi Uang Pajak Rp 8 Miliar, Mantan Direktur Keuangan dan Bendahara RS Haji Adam Malik Medan Ditahan

31 hari lalu

Dugaan Korupsi Uang Pajak Rp 8 Miliar, Mantan Direktur Keuangan dan Bendahara RS Haji Adam Malik Medan Ditahan

Kejaksaan Negeri Medan menahan dan menetapkan dua mantan pejabat RSUP Adam Malik sebagai tersangka korupsi

Baca Selengkapnya

Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

37 hari lalu

Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Depok memberikan tasbih kepada Altafasalya Ardnika Basya (23 tahun), terdakwa pembunuhan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Tujuh Anggota PPLN Kuala Lumpur yang Diduga Curang Diadili Pekan Depan

55 hari lalu

Tujuh Anggota PPLN Kuala Lumpur yang Diduga Curang Diadili Pekan Depan

Tujuh anggota PPLN Kuala Lumpur ditetapkan sebagai tersangka kecurangan pemilu

Baca Selengkapnya

Kejari Depok Musnahkan Barang Bukti dari 183 Perkara, Mulai Ganja hingga Senjata Tajam

22 Februari 2024

Kejari Depok Musnahkan Barang Bukti dari 183 Perkara, Mulai Ganja hingga Senjata Tajam

Pemusnahan barang bukti ini hasil dari berbagai operasi dan penyelidikan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan jaksa di Kota Depok.

Baca Selengkapnya

Buronan Kasus Penipuan Muncul di TPS, Ditangkap Kejari Tangsel Usai Mencoblos

15 Februari 2024

Buronan Kasus Penipuan Muncul di TPS, Ditangkap Kejari Tangsel Usai Mencoblos

Roland Yahya menjadi buronan sejak 2021. Pelariannya terhenti usai ikut mencoblos pemilu 2024

Baca Selengkapnya

KPK Limpahkan Kasus Suap Kajari Bondowoso ke Pengadilan Tipikor Surabaya

4 Februari 2024

KPK Limpahkan Kasus Suap Kajari Bondowoso ke Pengadilan Tipikor Surabaya

Kasus suap Kajari Bondowoso, Jawa Timur segera bergulir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi PN Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kepala Dinas di Bekasi Tersangka Korupsi Dana Bantuan dari DKI, Ditahan Kejaksaan

5 Januari 2024

Kepala Dinas di Bekasi Tersangka Korupsi Dana Bantuan dari DKI, Ditahan Kejaksaan

Kejaksaan Negeri Kota Bekasi menetapkan empat tersangka dalam kasus korupsi pengadaan ekskavator dan buldoser pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

1 Januari 2024

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.

Baca Selengkapnya