Retribusi Pengungsi Pluit di Marunda Belum Ditagih

Reporter

Senin, 6 Mei 2013 14:36 WIB

Seorang penghuni membersihkan lingkungan sekitar kediamannya di Rusun Marunda, Jakarta, Rabu (9/1). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta mengaku belum melakukan penagihan retribusi kepada warga pengungsi Pluit di Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Padahal, rencananya, tertanggal 1 Mei 2013, retribusi dari pengungsi sudah ditarik. (Baca: Warga Marunda Minta Tunggakan Retribusi Dihapus)

"Sampai saat ini belum kami lakukan penarikannya. Kami juga masih mendata siapa yang akan tetap tinggal di rusun," ujar staff Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta, Hendriansyah, Minggu, 5 Mei 2013.

Diberitakan sebelumnya, warga pengungsi banjir dari bantaran Waduk Pluit diberikan unit rusun gratis oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Namun, masa gratis itu hanya berlaku selama tiga bulan terhitung dari Februari 2013.

Pada tanggal 1 Mei 2013, masa gratis itu habis. Rencana UPT Rusun Dinas Perumahan DKI Jakarta, warga pengungsi akan didata ulang kemudian mereka akan dikenai tanggung jawab membayar retribusi bulanan yang telah disubsidi.

Hendriansyah berkata, warga belum ditagih karena pendataan belum usai. Selain itu, di jajaran pejabat Dinas Perumahan, tengah dibahas terkait mekanisme pemberian SP Sewa, perubahan isi SP Sewa, serta pembayaran jaminan. Apabila pembahasan itu belum usai, maka penagihan belum bisa dilakukan. Dengan kata lain, masa gratis itu bisa lebih panjang dibanding yang direncanakan.

"Kami tengah memikirkan apakah pembayaran jaminan sebanyak tiga kali retribusi tetap perlu dilakukan kepada penghuni terprogram (pengungsi). Apakah mereka cukup buka rekening Bank DKI saja? Itu tengah dibahas," ujar Hendriansyah. Pembahasan ini, kata dia, atas permintaan Wagub Ahok.

Meski penagihan itu belum dilakukan, sosialisasi terkait habisnya masa habis itu sudah dilakukan. Berdasarkan pantauan Tempo pekan lalu, warga-warga sudah mendapatkan penjelasan terkait habisnya masa gratis itu, baik dari pengelola atau selebaran.

Para pengungsi yang diwawancarai Tempo mengaku tak masalah dengan habisnya masa gratis itu. Salah satu pasangan pengungsi yang tinggal di Lantai 5, Blok 7, Cluster B Rusunawa Marunda, Sukma Sadraai, 36, dan Sarmi Rini, 35, mengaku siap membayar retribusi bulanan yang kata mereka lebih murah dibanding rumah kontrakan mereka sebelumnya.

"Dulu, di Pluit, saya ngontrak Rp400 ribu per bulan. Di sini, saya hanya bayar Rp128 ribu. Itu udah bisa buat dua unit tuh," ujar Sukma kepada Tempo. Sukma mengatakan, biaya air dan listrik di Marunda juga relatif lebih murah. Umumnya, sebulan, paling banyak mereka hanya membayar Rp100 ribu.

ISTMAN MP



Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia
| Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg


Baca juga:

Ini Motif Perbudakan Buruh Panci di Tangerang
Massa Bakar Al-Quran di Masjid Jemaat Ahmadiyah

Ini Kata Dubes Inggris Soal Kantor OPM di Oxford

Anwar Ibrahim Berkicau Menangkan Pemilu Malaysia




Berita Lainnya:
Wanita-wanita Cantik Penerima Duit Ahmad Fathanah
Cara Refund Tiket Aerosmith
Bos Pabrik Panci Pernah Jadi Bandar Pilkades
Begini Para Buruh Panci Itu Disiksa
Ini Kata Polisi yang Pernah ke Pabrik Panci

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

8 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

25 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya