TEMPO.CO, Jakarta - Ibarat sepasang kekasih yang punya perasaan rindu ketika berpisah, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo rupanya mulai galau karena bass pemberian bassist Metallica, Robert Trujillo, "disita" Komisi Pemberantasan Korupsi. "Yah mau gimana lagi peraturannya sudah gitu," kata Jokowi, sapaannya, pada Selasa, 7 Mei 2013 di kantornya. (Baca: Jokowi Serahkan Bass Metallica, KPK Memuji)
Bass berwarna merah marun ini diterima Jokowi melalui seorang promotor. Di badan bass merek Ibanez ini bertuliskan "Giving back! Jokowi keep playing that cool funky bass!" Konon tulisan ini langsung dari tangan Trujilo.
Biar berat berpisah, toh Jokowi tak mau mengundang isu kontraversial. Alih-alih dituding menerima gratifikasi, ia telah menyerahkan bass itu kepada KPK. Nah, komisi anti rasuah bakal memeriksa selama 30 hari, apakah gitar Metallica itu masuk ke dalam gratifikasi atau tidak. (Baca: Nilai Bass Metallica Jokowi Capai Rp 5 Juta)
Lantas bagaimana jika bass ini masuk kategori gratifikasi? Dengan nada berat Jokowi menjawab, "Ya kecewa sih tapi dikit mau gimana lagi kan aturannya gitu," ujarnya.
Tapi Jokowi mengaku tidak akan kapok kalau grup Metallica memberikannya alat musik lagi. "Kalau dikasih drum sama mereka juga pasti saya terima," katanya. "Tapi ya langsung saya laporkan ke KPK lagi."
Jokowi mengaku paling ngefans dengan vokalis dan drummer Metallica, James Hetfield dan Lars Ulrich. Selain itu, dia juga dengan fasih menyebutkan band-band favoritnya seperti Led Zeppelin, Lamb of God, Judas Priest, dan Deep Purple.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
14 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.