PKS Merasa Dikhianati Demokrat

Reporter

Editor

Sabtu, 18 September 2004 13:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera merasa dikhianati Partai Demokrat setelah kemarin gagal merebut kursi Ketua DPRD Jakarta. Ahmad Heryawan, calon PKS yang di tingkat pusat mendukung pencalonan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla, ditaklukkan calon Partai Golkar, Ade Surapriatna. "Saya tidak memvonis, tapi secara logika, ada pengkhianatan dan pembelotan di Partai Demokrat DKI," kata Heryawan dalam konferensi pers bersama Presiden PKS Hidayat Nur Wahid di kantor pusat partai itu kemarin sore setelah pemilihan. Dalam pemilihan tertutup yang diikuti 75 anggota DPRD, Ade memperoleh 42 suara. Selain tujuh suara Golkar, ia diperkirakan didukung PDI Perjuangan (10), PPP (7), PDS (4)--yang membentuk Koalisi Kebangsaan--serta PAN (6), PKB (4), dan PBR (2). Ade juga memperoleh dua suara lain, ada kemungkinan dari Demokrat. Heryawan pada pemilihan hanya memperoleh 30 suara. Ini diperkirakan berasal dari 18 suara PKS dan 12 suara Demokrat. Padahal, semula ia diperkirakan juga bakal didukung anggota PAN. Adapun Maringan Pangaribuan yang dicalonkan PDI Perjuangan mendapatkan satu suara. Demikian pula Ilal Ferhad yang dicalonkan Demokrat. Satu kertas suara dinyatakan rusak karena terdapat lipatan. Kubu PKS gusar atas kekalahan itu. Mereka langsung mengadakan rapat tertutup hingga menjelang waktu salat Jumat. Heryawan menyatakan, kekalahannya ini penodaan atas kesepakatan antara PKS dan Partai Demokrat. Untuk itu, ia mengaku akan mengevaluasi kembali kerja sama kedua partai. Anggota Fraksi Demokrat juga langsung menggelar rapat. Ilal Ferhad, wakil ketua fraksi, menyatakan, tiga anggotanya yang tidak mendukung Heryawan akan dijatuhi sanksi. Alasannya, Demokrat telah menandatangani kontrak untuk mendukung calon PKS. Dia mengaku tidak memberikan suaranya kepada Heryawan, karena fraksi memintanya memilih diri sendiri. "Kemarahan" PKS DKI diredam Presiden PKS Hidayat Nur Wahid. Ia bahkan menilai kekalahan itu merupakan "bagian dari skenario besar untuk memecah komitmen PKS dengan Yudhoyono". Karena itu, ia menegaskan, PKS tidak mau terprovokasi dan tetap akan mendukung calon presiden dari Partai Demokrat itu. Meski mengaku kecewa, Hidayat menekankan agar kader-kader PKS di Jakarta tidak menyurutkan langkah untuk memenangkan Yudhoyono-Kalla. "Jangan gamang untuk berpikir golput dan menarik diri dari gelanggang, karena Anda terperangkap dalam skenario ini," katanya. Kendati begitu, Hidayat menyatakan akan bertemu Yudhoyono hari ini guna meminta klarifikasi dan menguatkan komitmen kedua pihak. "Juga membongkar konspirasi yang ada," kata Hidayat. Yudhoyono, menurut anggota tim suksesnya, Heru Lelono, telah meminta Partai Demokrat melakukan investigasi mendalam atas kegagalan calon PKS menjadi Ketua DPRD DKI. Jika terbukti ada anggota Partai Demokrat yang menyimpang atau menerima suap, kata dia, Yudhoyono meminta pemimpin partai itu untuk memberhentikannya. Menurut Heru, pengurus Demokrat pusat dan DKI kemarin juga bertemu di markas tim sukses Yudhoyono. Pada pertemuan itu, kata dia, Yudhoyono pun menanyakan proses pemilihan. "Kok ada isu bahwa seolah-olah kesepakatan antara Demokrat dan PKS tidak jalan," kata Heru menirukan Yudhoyono. Di awal pertemuan, kata Heru, Yudhoyono memimpin doa dengan mengatakan, jika dari mereka ada yang berkhianat, agar sebaiknya dihukum seberat-beratnya. Namun, jika bekerja sesuai aspirasi rakyat, Yudhoyono meminta agar mereka dilindungi. Sementara itu, Ade Surapranata membantah telah melakukan praktek politik uang dalam pemilihan. Dia mengakui telah mengeluarkan uang, tapi itu untuk menyewa ruangan di sebuah hotel tempat dirinya bertemu fraksi-fraksi pendukungnya. "Tidak ada politik uang di Koalisi Kebangsaan," katanya. Adapun anggota Fraksi PAN Syamsidar Siregar membantah partainya membelot untuk mendukung Ade. Menurut dia, sejak awal tidak ada kontrak politik partainya untuk mendukung calon PKS. "Ketua Umum PAN (Amien Rais) sudah membebaskan kami untuk memilih berdasarkan hati nurani masing-masing," ujarnya. tjandra dewi/istiqomatul/yandhrie

Berita terkait

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

38 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

58 hari lalu

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

58 hari lalu

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

12 Februari 2024

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

12 Februari 2024

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi Presiden Jokowi, TKN Prabowo-Gibran menantang pembuktian pelanggaran Pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

9 Februari 2024

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

Pemungutan suara dalam Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Ini tata cara pencoblosan di TPS.

Baca Selengkapnya