Dokter: 'Burung' Muhyi Tak Bisa Disambung Lagi  

Reporter

Selasa, 28 Mei 2013 13:01 WIB

Perawat melihat kondisi AM yang mengalami mutilasi alat kelaminnya saat berada di rumah sakit umum kota Tangerang, (21/5). Alat kelamin AM di potong hingga putus oleh seorang wanita berinisial N. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang Selatan--Harapan Abdul Muhyi,21 tahun, korban pemotongan 'burung' untuk menyambung kemaluannya yang sudah terputus dengan jalan operasi sepertinya harus pupus. Karena,menurut Dokter spesialis bedah umum Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Selatan, Muhammad Mursal, peluang untuk menyatukan lagi bagian alat vital yang sudah terpisah itu sudah tidak ada. "Sudah tidak bisa lagi dengan cara apapun," katanya saat dihubungi Tempo, Selasa 28 Mei 2013.

Bahkan, kata Mursal, operasi dengan alat secanggih apapun dimanapun sudah tidak bisa. "Sekalipun itu operasi penyambungan di Amerika tetap sudah tidak bisa lagi," katanya.

Alasannya, kata Mursal, susunan syaraf di bagian 'burung' Muhyi yang sudah terpotong dan terpisah lama sudah mati alias tidak berfungsi. "Syaraf syarafnya sudah mati, sekarang sudah busuk," katanya.

Proses operasi penyambungan, kata Mursal, bisa dilakukan maksimal 8 jam sejak terputusnya alat vital itu. "Karena lewat 8 jam, sudah tidak ada harapan lagi," kata dia. (Lihat juga: Korban Potong 'Burung' Berharap Bisa Operasi)

Menurutnya, alat kelamin Muhyi sudah terputus total dan harapan untuk dikembalikan sudah tidak ada. Sebenarnya, kata Mursal, bagian alat kelamin yang terputus itu bisa bertahan lama jika saja sesaat setelah terputus di bersihkan dan steril lalu disimpan dilemari pendingin. "Bisa memperpanjang waktunya," kata Mursal.

Ia mengutarakan, korban dirujuk dari Puskesmas Pamulang pukul 05.30 WIB pada Selasa 14 Mei 2013. "Saat itu kami fokus menangani pendarahannya," kata Mursal.

Petugas medis, menurut Mursal, saat itu telah menyarankan untuk di rujuk ke rumah sakit besar seperti RSPAD Gatot Subroto atau RSCM di Jakarta. Sebab, peralatan medis dan petugas di rumah sakit tersebut super canggih."Tapi keluarganya nolak karena alasan biaya. Memang biaya untuk penyambungan sangat mahal. Kalau di sini jumlah peralatan dan dokternya sangat terbatas," katanya.

JONIANSYAH

Terhangat:
Darin Mumtazah & Luthfi
| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha


Baca juga:

Keluarga Pemotong 'Burung' Berharap Damai

Kasus Potong 'Burung' Tak Hanya di Tangerang
Ini Pengakuan Gadis Bercadar Pemotong 'Burung'

Lelaki Korban Potong 'Burung' Angkat Bicara

Digugat Pencabulan, Korban Potong 'Burung' Melawan

Berita terkait

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

8 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

17 hari lalu

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol

Baca Selengkapnya

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

23 Januari 2024

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

13 Desember 2023

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali

Baca Selengkapnya

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

29 Oktober 2023

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan

Baca Selengkapnya

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

13 Agustus 2023

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

4 Agustus 2023

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

16 Juli 2023

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

7 Juli 2023

DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

DPRD DKI Jakarta menduga Blok G Pasar Tanah Abang menjadi sarang preman dan tempat mengonsumsi narkoba karena keluhan pedagang diabaikan.

Baca Selengkapnya