TEMPO.CO , Jakarta:Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resort Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Hengki Haryadi menemukan lagi bayi korban perdagangan oleh terdakwa Hastuti Singgih. Sebanyak 40 bayi diduga dijual oleh Hastuti. "Tapi memang belum jelas keberadaannya di mana," katanya saat dihubungi, Rabu, 12 Juni 2013.
Hastuti Singgih menjadi terdakwa kasus penjualan bayi. Lewat pengacaranya, ia mengatakan pembuatan BAP oleh polisi tidak mimiliki dasar. Menurut Ferry Amahorseya, pengacara Hastuti, kliennya tidak menjual ratusan bayi seperti yang disampaikan penyidikan. Padahal polisi cuma menemukan enam bayi.
Hengki mengatakan, 40 bayi itu merupakan hasil pengembangan polisi atas kasus perdagangan bayi. Pengembangan itu dilakukan setelah meminta keterangan dari sejumlah saksi dan penelusuran menggunakan teknologi. Namun dia belum menjadikan temuan itu sebagai kasus baru untuk dibawa ke pengadilan. "Masih terus ditelusuri karena kami sudah memiliki 40 foto bayi tersebut," ujar Hengki.
Hengki membantah selama penyidikan dan pembuatan Berita Acara Pemeriksaan, Hastuti dalam tekanan. Semua bukti, kata dia, sudah sangat mendukung pembuktian kejahatan perempuan berusia 62 tahun tersebut. Karena itu, dia menganggap tidak ada alasan bagi polisi menekan Hastuti saat pemeriksaan. "Dan semua bukti sudah sangat mendukung," katanya.
DIMAS SIREGAR
Berita terkait
Fakta Terkini Penanganan Kasus Penyekapan yang Melibatkan Bos D'Paragon Yogya
29 Februari 2024
Polda DIY menyampaikan fakta terkini penanganan kasus penyekapan dan kekerasan seksual yang melibatkan bos D'Paragon Yogya.
Baca SelengkapnyaKasus Penyekapan PRT di Jakarta Barat, Polisi Periksa 4 Saksi Termasuk Majikan
27 Februari 2024
Polisi telah memeriksa 4 saksi dalam kasus penyekapan PRT di Tanjung Duren Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaPolda DIY Telah Serahkan Berkas Perkara Penyekapan dan Kekerasan Seksual oleh Bos D'Paragon ke Kejaksaan
23 Februari 2024
Dugaan penyekapan oleh Bos D'Paragon Yogya ini bermula dari kerja sama bisnis jual beli mobil dengan tersangka. Bisnis macet dan minta balik modal.
Baca SelengkapnyaPolisi akan Panggil Kembali Dokter Kecantikan yang Diduga Terlibat Kasus Penyekapan di Kandang Anjing Pekan Depan
19 Februari 2024
Polda Metro Jaya akan kembali memanggil WT, dokter kecantikan asal Yogyakarta, yang diduga terlibat kasus penculikan dan penyekapan di kandang anjing.
Baca SelengkapnyaPolda DIY Segera Serahkan Berkas Perkara Kasus Penyekapan hingga Kekerasan Seksual oleh Pengusaha Kos Eksklusif D'Paragon
12 Februari 2024
Polda DIY berencana menyerahkan berkas perkara ke jaksa penuntut umum pekan depan.
Baca SelengkapnyaKasus Penyekapan di Kandang Anjing oleh Bos D`Paragon Yogya, Polisi Bakal Panggil Lagi Dokter Kecantikan
11 Februari 2024
Kasus penyekapan dan penculikan yang dilakukan pasutri pengusaha kos eksklusif D'Paragon itu ditangani dua kepolisian daerah berbeda.
Baca SelengkapnyaKasus Penyekapan di Kandang Anjing, Korban Ungkap Keterlibatan Dokter Kecantikan Sekaligus Bos Skincare Yogya
8 Februari 2024
Korban penculikan dan penyekapan, AH, menyebut adanya keterlibatan dokter kecantikan sekaligus bos skincare terkenal di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaKasus Bos Kos Eksklusif D`Paragon Lakukan Penyekapan di Kandang Anjing, Begini Kronologi Versi Korban
8 Februari 2024
Korban penyekapan di kandang anjing yang dilakukan bos kos eksklusif P'Paragon mengungkap kronologi peristiwa yang dialaminya.
Baca SelengkapnyaDiduga Lakukan Penyekapan hingga Kekerasan Seksual, Pengusaha Kos Eksklusif di Yogyakarta D`Paragon Ditahan
7 Februari 2024
Dalam kasus penyekapan dan pemerasan ini, suami istri pemilik D'Paragon dan 3 karyawannya telah ditetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaKejati DKI Terima Berkas Kasus Dugaan Seorang Pria Diculik dan Disekap di Kandang Anjing
26 Januari 2024
Kejati DKI menyatakan sudah menerima berkas perkara kasus dugaan seorang pria diculik, dianiaya, dan disekap di kandang anjing.
Baca Selengkapnya