Kapolda Pertimbangkan Penangguhan Penahanan Mantan Anggota DPRD Depok

Reporter

Editor

Kamis, 7 Oktober 2004 16:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Proses penangguhan penahanan mantan anggota DPRD Depok sedang dibahas oleh Kapolda Metro Jaya. "Memang sudah dibicarakan, Direktur Kriminal Khusus dan Kapolda, sedang membahas penanguhan penahanan itu," ujar Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Firman Gani, Kamis (7/10). Namun ia mengatakan, panangguhan tersebut belum dilakukan hingga saat ini. Penangguhan penahanan itu, kemungkinan dikabulkan karena adanya jaminan dari pihak keluarga.Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Khusus Komisaris Besar Polisi Edmond Ilyas mengatakan, permintaan penangguhan penahanan telah diajukan oleh pihak keluarga selama para mantan anggota DPRD itu, ditahan di Polda Metro Jaya. Penangguhan penahanan dilakukan karena penyidikan polisi sudah selesai dan barang bukti sudah di tangan penyidik. "Sekalipun ditangguhkan, polisi tetap akan mengajukan (berkas dan tersangka) ke Kejaksaan," ujarnya. 19 mantan anggota DPRD Depok itu, saat ini sudah ditahan selama hampir 30 hari. Penahanan dilakukan karena polisi takut para mantan anggota DPRD Depok periode 1999-2004 menghilangkan barang bukti dan melarikan diri. Menurut Edmond, para mantan anggota Dewan itu adalah anggota panitia anggaran yang mengesahkan dasar isian kerja yang menjadi dasar terjadinya praktik penyelewengan dana cadangan rutin Dewan yang diambil dari APBD 2002. Seharusnya, anggota panitia anggaran berjumlah 22 orang. Namun tiga orang lainnya, masing-masing memiliki alasan hingga belum diproses di kepolisian.Satu mantan anggota mengalami stroke permanen, dua orang lainnya mengaku masih menjabat sebagai anggota TNI sehingga tidak bisa diproses di pengadilan sipil. Namun, kata Edmond pada Tempo, Rabu (6/10) malam, satu mantan anggota Dewan, saat dicek, sudah tidak menjadi anggota TNI. Karena itu, Kapolda Metro Jaya mengirim surat kepada Pangdam Jaya meminta klarifikasi atas sangkaan mantan anggota Dewan tersebut. "Sekarang kami sedang tunggu balasan dari Pangdam," ujar Edmond.Bila benar, masih sebagai TNI aktif, maka kedua mantan anggota Dewan ini akan diperiksa melalui jalur militer. Namun bila tidak, hanya satu yang akan diperiksa memalui jalur militer, sementara lainnya melalui jalur pengadilan sipil. Yophiandi - Tempo

Berita terkait

Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

16 Desember 2022

Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

Ketua Bamus Betawi Riano P Ahmad menilai almarhum Haji Lulung sosok yang pemberani

Baca Selengkapnya

DPRD Batam Minta Keseriusan Penanganan Air Bersih

1 Juli 2022

DPRD Batam Minta Keseriusan Penanganan Air Bersih

PT Moya, BP Batam dan kontraktor akan memasang pengairan dalam waktu satu pekan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung DPRD Kabupaten Diatur di Perundangan Khusus

16 Februari 2022

Bamsoet Dukung DPRD Kabupaten Diatur di Perundangan Khusus

Alasan dibutuhkan perundangan khusus karena DPRD Kabupaten tidak bisa menolak Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati.

Baca Selengkapnya

Dengar Keluhan Nelayan, Gus Muhaimin Minta PP 85/2021 Dicabut

3 November 2021

Dengar Keluhan Nelayan, Gus Muhaimin Minta PP 85/2021 Dicabut

Asosiasi Nelayan menyatakan keberatan terhadap PNBP sektor perikanan setelah diterbitkannya PP 85/2021.

Baca Selengkapnya

DPR: Polri Jamin Kebebasan Ekspresi lewat Lomba Mural

31 Oktober 2021

DPR: Polri Jamin Kebebasan Ekspresi lewat Lomba Mural

Lomba mural menjadi sinyal dari Kapolri yang ingin membawa Polri menuju institusi yang berasal dari masyarakat dan bekerja untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

DPR Raih Predikat Informatif, Puan: Bukti Keterbukaan Parlemen

27 Oktober 2021

DPR Raih Predikat Informatif, Puan: Bukti Keterbukaan Parlemen

DPR terus berupaya menyampaikan informasi pada setiap kegiatan baik yang sudah maupun sedang berjalan melalui teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Komisi V DPR Desak Evaluasi Tes PCR untuk Penerbangan

25 Oktober 2021

Komisi V DPR Desak Evaluasi Tes PCR untuk Penerbangan

Evaluasi atas kebijakan tes PCR untuk penerbangan merupakan bentuk dukungan untuk membangkitkan kembali sektor penerbangan di tanah air.

Baca Selengkapnya

DPRD Kritik Serapan Anggaran Gubernur Anies Baswedan Baru 6 %

27 Februari 2018

DPRD Kritik Serapan Anggaran Gubernur Anies Baswedan Baru 6 %

Rendahnya serapan APBD pemerintah Gubernur Anies Baswedan dikritik Wakil Ketua DPRD Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anggaran Kunjungan Kerja DPRD DKI Dipangkas Rp 40 Miliar

28 November 2017

Anggaran Kunjungan Kerja DPRD DKI Dipangkas Rp 40 Miliar

Pimpinan DPRD Jakarta berdalih, usul anggaran kunjungan kerja sebesar Rp 107 miliar dilakukan Sekretariat DPRD DKI.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRD DKI Minta Anies Baswedan Copot Kadis Damkar

9 November 2017

Wakil Ketua DPRD DKI Minta Anies Baswedan Copot Kadis Damkar

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik marah, minta Gubernur Anies Baswedan copot Kadis Pemadam Kebakaran DKI Subedjo.

Baca Selengkapnya