Kapolri Sesalkan Penyerangan Kantor Majalah Tempo

Reporter

Editor

Senin, 28 Juli 2003 16:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kapolri Jenderal Pol Dai Bachtiar menyesalkan aksi penyerangan kantor majalah Tempo oleh massa pendukung Tomy Winata, akhir pekan lalu. Kapolri berjanji, polisi akan melakukan penyelidikan sebagai upaya penegakan hukum. "Apa pun tindakan kekerasan yang dilakukan, sebaiknya dihindari," kata Dai usai menghadap Presiden Megawati Soekarnoputri, di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/3). Kapolri menyerahkan pemeriksaan lebih lanjut atas kasus tersebut ke Polda Metro Jaya. Kendati demikian, Dai tidak memastikan, apakah polisi akan memanggil bos Artha Graha itu untuk diperiksa sebagai saksi. Pasalnya, hal tersebut tergantung dari pemeriksaan dan penyelidikan yang masih dilakukan Polda Metro Jaya. "Kita lihat masalahnya dan siapa yang melakukan itu. Kita belum menunjuk siapa A, B, C-nya. Nanti sangat tergantung dari hasil pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya. Lebih lanjut, Dai tidak bersedia berkomentar. Ia meminta pertanyaan lebih lanjut diajukan ke Polda Metro Jaya. Apalagi, kata Dai, kedua belah pihak yang bertentangan akan menempuh jalur hukum. "Anda kan tahu, mereka akan menempuh jalur hukum. Ya jalur hukum itulah nanti yang akan kita tindaklanjuti," kata dia. (Retno Sulistyowati-Tempo News Room)

Berita terkait

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

16 menit lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

19 menit lalu

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

Peresmian ditandai oleh penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Kartika Wirjoatmodjo.

Baca Selengkapnya

Kadin Indonesia Bentuk Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis

19 menit lalu

Kadin Indonesia Bentuk Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis

Kadin Indonesia fasilitasi penyelesaian sengketa bisnis lewat lembaga mediasi baru. Layanan ini gratis bagi UMKM.

Baca Selengkapnya

Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

22 menit lalu

Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

Dubes Austria untuk Indonesia menyatakan ada banyak ketertarikan dari negaranya untuk berkontribusi di IKN.

Baca Selengkapnya

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

22 menit lalu

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

Perayaan Waisak di Candi Borobudur bukan sekadar wisata, melainkan mengutamakan kesakralan ibadah.

Baca Selengkapnya

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

31 menit lalu

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC akan memainkan turnamen persahabatan internasional di Jakarta, mulai 30 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

32 menit lalu

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

BMKG ingatkan masyarakat NTT soal potensi kebakaran lahan akibat angin kencang yang bersifat kering hingga 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Rizky Febian Gelar Pengajian Menjelang Nikah, Diliputi Suasana Haru

32 menit lalu

Rizky Febian Gelar Pengajian Menjelang Nikah, Diliputi Suasana Haru

Rizky Febian menangis saat pengajian menjelang pernikahannya dengan Mahalini. Dia meminta izin ke keluarga terdekat yang hadir.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

40 menit lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

41 menit lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya