Tikus Sikat Ribuan Ton Gabah di Jawa Barat  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 29 Juli 2013 10:02 WIB

Ilustrasi Petani di Sawah. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Subang - Puluhan ribu ton potensi gabah kering panen di sejumlah daerah di Jawa Barat, terancam hilang akibat serangan hama tikus yang sporadis.

"Kemungkinan bisa mencapai 27 ribu ton," kata Direktur Utama PT Pupuk Kujang Cikampek, Bambang Tjahyono, disela-sela aksi gropyokan atau berburu tikus di Desa Binong, Ahad, 28 Juli 2013.

Hitungan tersebut, menurut Tjahyono, didasarkan pada fakta yang dirilis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat yang mengatakan bahwa hingga periode akhir Juli 2013, jumlah areal persawahan yang diserang hama tikus mencapai 3.904 hektare.

Jika asumsi produksi padi per hektarenya rata-rata menghasilkan tujuh ton, potensi padi yang akan hilang mencapai 27 ribu ton. "Ini jelas akan menggangu stok ketahanan pangan nasional," kata dia.

Ketujuh kabupaten dan kota yang tingkat serangan tikusnya paling luas di Jawa Barat saat ini adalah Kabupaten Subang, Karawang, Purwakarta, Indramayu, Cirebon, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kota Bandung, serta Kabupaten Bogor.

Menurut Tjahyono, saat ini tidak ada jalan lain agar serangan hama tersebut tidak terus meluas. Agar bisa dieliminasi seminimal mungkin, maka upaya gropyokan harus terus-menerus dilakukan para petani. "Kami menyiapkan reward, untuk satu ekor tikus petani dapat hadiah Rp 1.500," ujarnya.

Kujang memberikan waktu selama sepekan untuk menyatakan agenda perang dengan tikus tersebut. Ketua Kelompok Tani Mulus Desa Binoung, Iyos Rosyadi, mengatakan setiap tanaman padi yang terserang hama tikus mengalami kerugian cukup besar. "Kerugian ongkos tanamnya saja mencapai Rp 7 juta per hektare," kata dia.

Jika terkena serangan tikus, satu hektar padi hanya mampu menghasilkan dua kuintal saja. Padahal, jika dipanen dalam kondisi mulus, rata-rata produksinya mencapai 6,7 hingga tujuh ton.

Ia menyebutkan, dalam sekali aksi gropyokan hama tikus, para petani biasanya berhasil membunuh hama ini hingga sebanyak lima ribu ekor. "Hama itu bisa hilang jika dibasmi secara continue," imbuhnya.

NANANG SUTISNA

Topik Terhangat
Gempuran Buku Porno|
Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur

Berita populer:
Menyelesaikan Sengketa Pajak Tanpa Suap

Rachel Dougall Ungkap Kesadisan Penjara Bali

7 Pengacara Bermasalah versi ICW

Berita terkait

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

2 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

5 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

5 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

7 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

8 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

8 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

9 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

43 hari lalu

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Sawah di Pangkep Sulawesi Selatan Terancam Gagal Panen, Petani: Biaya yang Sudah Dikeluarkan Rp 5 Juta

51 hari lalu

Sawah di Pangkep Sulawesi Selatan Terancam Gagal Panen, Petani: Biaya yang Sudah Dikeluarkan Rp 5 Juta

Padi di Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan (Pangkep) terancam gagal panen. Musababnya , sawah para petani digenangi air setinggi dada orang dewasa.

Baca Selengkapnya