Pedagang kaki lima kembali berjualan di badan jalan KH Mas Mansyur, Pasar Tanabang, Jakarta, (15/7). Meskipun Pemprov DKI Jakarta telah menempatkan para PKL di Pasar Tanah Abang di Blok G, namun pedagang kembali berdagang di badan jalan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO , Jakarta:Pedagang kaki lima sudah siap dengan rencana penertiban di kawasan Pasar Tanah Abang 11 Agustus nanti (H+3 lebaran). Henri Ramsi, pedagang jilbab di bahu jalan Kebon Jati mengatakan akan berjualan di bahu jalan hingga lebaran. Dia memastikan saat penertiban sudah tidak berjualan lagi di sana. "Kami akan mematuhi," kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 2 Agustus 2013.
Ia menuturkan kayu-kayu penyangga lapaknya sudah dibongkar-pasang. Dia tak menyoal penertiban tersebut meskipun masih dalam suasana Ramadan. "Kami setiap pagi dan malam harus ngangkat-ngangkat kayu lapak, jadi jalanan sudah bersih," kata Henri.
Hanum, pedagang baju kelahiran Padang, siap mematuhi himbauan tidak berdagang di bahu jalan setelah lebaran. "Dulu pas demo kami sudah dikasih kesempatan jualan hingga lebaran, ya kami ngikut," kata dia melalui pesan singkat kepada Tempo.
Menurut Hanum, para pedagang sudah mengetahui bahwa tidak boleh lagi berjualan setelah lebaran dan akan dilakukan penertiban pada 11 Agustus jika masih nekat berjualan.
Kepala Seksi Operasi dan Penegakan Hukum Satpol PP Jakarta Pusat, Jabungka Situmorang mengatakan petugas kecamatan sudah memberitahukan koordinator PKL bahwa 11 Agustus akan ada penertiban. "Nanti tanggal 5 Agustus juga ada sosialisasi resmi ke PKL sekaligus buka bersama Gubernur di Masjid Al-Makmur," ucapnya.
Ia menuturkan buka bersama tersebut akan dihadiri sekitar 400 perwakilan PKL dan pewakilan Kecamatan Tanah Abang. Satpol PP, lanjut Situmorang, akan menjaga selama sebulan penuh mulai dari 11 Agustus untuk memastikan tidak ada PKL. "Kalau ada yang berjualan, lapaknya kami bongkar paksa dan disita, kami buang ke Cakung (gudang Satpol PP)," kata dia.
