Kadin Jakarta Optimis Terhadap Pemerintahan Yudhoyono
Reporter
Editor
Rabu, 10 November 2004 13:00 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi DKI Jakarta menjelaskan sepanjang 2004 ini, pemerintah telah menyalurkan kredit untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) di DKI Rp 50 triliun. "Atau sekitar 25 persen dari total dana yang disediakan pemerintah," ujar Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Pungky Bambang Purwadi, di Jakarta, Selasa (9/11).Selanjutnya, pemerintah akan mengucurkan kredit Rp 200 miliar melalui bank sebagai penjamin, penyimpan dan penyalur kredit. Menurut Pungky, dana ini nantinya akan mencapai 20 kali lipat di bursa perdagangan. "Sehingga target Rp 4 triliun untuk kredit untuk UKM dapat terealisir," katanya.Dana Rp 4 triliun tersebut merupakan bagian dari target realisasi kredit tahun depan. Kadin menargetkan dana kredit akan dikucurkan pemerintah dari 25 persen tahun ini meningkat menjadi 50 persen tahun depan. "Atau mencapai sekitar Rp 100 triliun," ujar Pungky.Untuk itu, Kadin menyambut baik upaya pemerintahan baru Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berkunjung ke negara-negara ASEAN untuk menarik investor dan memulihkan ekonomi Indonesia. Kunjungan ini merupakan salah satu program gebrakan 100 hari kabinet Indonesia Bersatu.Kadin menyarankan agar delegasi nantinya juga menyertakan pengusaha-pengusaha dari daerah, bukan hanya dari pusat. "Tujuannnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga tidak ada kesan bahwa perekonomian hanya berpusat di kota," tandas Pungky.Ia mengakui keseriusan dan semangat pemerintah baru untuk memperbaiki kondisi bangsa, terutama dari segi perekonomian. Salah satu indikatornya ialah keseriusan dalam mengatasi penyelundupan. Kadin melihat belakangan ini izin pengeluaran barang-barang di pelabuhan semakin ketat. Kadin juga melihat beberapa indikator ekonomi menunjukkan perbaikan yang memadai sepanjang 2004 ini. Misalnya ekspor yang menembus angka US$ 7 miliar yang merupakan rekor tertinggi selama ini. "Selama ini kita melihat negara Cina sebagai negara tujuan ekspor utama, bukan Amerika Serikat. Tapi dengan meningkatnya ekspor ke Amerika, ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia memulih," tandas Pungky.Indikator lainnya ialah realisasi kredit untuk UKM yang meningkat 5 kali lipat dari 5 persen menjadi 25 persen selama 3 bulan terakhir ini. Cadangan devisa yang selama 3 minggu terakhir meningkat terus-menerus juga menjadi indikator, selain laju inflasi yang menurun hingga ke tingkat 6,22 persen selama 3 bulan berturut-turut sampai akhir Oktober 2004.Oleh karena itu, Kadin mengharapkan pemerintah menjaga iklim investasi yang lebih kondusif, sehingga perbankan dan sektor pembiayaan lainnya dapat mengucurkan kredit kepada sektor riil atau jasa lainnya, termasuk UKM. Hal ini juga harus diikuti dengan penyederhanaan persyaratan bank yang selama ini dirasakan memberatkan UKM, seperti harus adanya agunan. Kebijakan pemerintah juga harus mendukung revitalisasi pertanian untuk memberdayakan ekonomi pedesaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan.Ami Afriatni - Tempo