TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengklaim dirinya yang pertama kali mengusulkan nama Soekarno-Hatta menjadi jalan. "Sudah lama saya sampaikan bahwa dua tokoh itu penting untuk diabadikan," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa, 3 September 2013.
Dia mengatakan usul tersebut merupakan bentuk apresiasi dan mengenang jasa dua proklamator tersebut. Menurut Jokowi, kedua nama tokoh tersebut juga harus satu paket sehingga tidak bisa Soekarno saja atau Hatta seorang.
Makanya, dia melanjutkan, agar dua jalan di kawasan Merdeka diabadikan dengan nama mereka. Untuk usulan nama Jalan Soeharto dan Ali Sadikin, Jokowi mengaku tidak tahu dari mana munculnya. Dia juga tidak mau berkomenter soal dua jalan tersebut. Dia mengaku masih menunggu hasil kajian dari Panitia 17.
Jokowi menampik ketika disebut bahwa usulan nama Soekarno-Hatta sebagai jalan adalah titipan dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Tidak ada, itu ini inisiatif sendiri," katanya.
Delegasi Panitia 17 menargetkan mengganti nama Jalan Merdeka Utara menjadi Jalan Bung Karno, Jalan Merdeka Selatan menjadi Jalan Bung Hatta. Kemudian Jalan Merdeka Timur diganti Jalan Ali Sadikin, serta Jalan Merdeka Barat menjadi Jalan Soeharto, pada 10 November 2013.
Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi
24 menit lalu
Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi
Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
15 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.