Lalu lintas padat di sekitar area TKP penembakan Bripka Sukardi di depan gedung KPK, Jakarta, (11/9). Petugas menutup sementara jalur lambat di sekitar TKP untuk penyelidikan, namun pagi ini sudah dapat dilalui. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Garis polisi yang menutupi lokasi penembakan Brigadir Kepala Sukardi di Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, telah dicopot kepolisian. Tim Gegana Kepolisian Daerah Metro Jaya sudah usai menyisir lokasi selama satu jam.
"Di tubuh korban ada anak peluru. Laboratorium forensik memperkirakan masih ada lagi anak peluru di TK (tempat kejadian). Sampai saat ini belum ditemukan lagi anak peluru yang dimaksud," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Rabu, 11 September 2013.
Tim Gegana Polda Metro Jaya yang berjumlah 16 orang diterjunkan dalam pencarian proyektil keempat di lokasi kejadian. Namun, dalam penyisiran kedua ini, proyektil keempat belum berhasil ditemukan juga sehingga garis polisi sudah dapat di copot.
"Hasil koordinasi dengan pihak penyidik Polda Metro Jaya, TKP sudah bisa dibuka untuk umum," ujar Rikwanto.
Saat ini lalu lintas Jalan H.R. Rasuna Said, tepatnya di jalur lambat di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, kembali normal.
Sukardi tewas setelah ditembak orang tak dikenal. Dia terkapar di tengah lajur khusus motor dan mengalami luka tembak di perut bagian kiri. Menurut saksi, Ali Nuryasin, polisi itu tertembak saat mengawal enam truk bak terbuka dari arah Menteng menuju Kuningan.
Penembakan terhadap Sukardi merupakan kasus penembakan polisi kelima sepanjang tahun ini. Penembakan terakhir terjadi pada 16 Agustus lalu di Jalan Graha Raya Pondok Aren, Tangerang. Korban Brigadir Kepala Maulana dan Ajun Inspektur Dua Kus Hendratma juga tewas.